Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Jejak Pelangi

Catatan terakhir...

Bolehkan?

Kusebut kamu dalam doaku di hari Arafah, bolehkan? 

Telat banyak: Barakallahu Fii Umrik, Ayu ^_^

Holla! Sudah 2016 yah, berarti sudah setahun tidak buka blog ini. Padahal rasanya baru kemarin habis posting kekata gaje, hihi... Oke sebagai postingan perdana di 2016 ada baiknya dimulai dengan yang baik-baik, seperti mendo'akan kebaikan kepada orang baik, Ayu salah satunya. Untuk sekadar ucapan selamat ulang tahun tentulah ini sudah telat banyak, tapi untuk mendo'akan, bukankah tidak ada kata terlambat? Untuk itu, marilah kita menundukkan kepala sejenak, mendo'akan semoga Ayu diberi keberkahan di tujuh belas tahunnya ini. :D Sudah sebulan sejak peringatan kelahiranmu yang ke tujuh belas, bagaimana rasanya sista? Manis, asin, asam, coklat, vanila atau strawberi? *ini nano-nano atau es krim -_-* hihi, tenang, tujuh belas tahun tak jauh beda dengan tahun-tahun sebelumnya. Hanya ada sedikit resolusi, yang sayangnya kadang membuat galau tingkat dewa, tapi tak jarang pula bisa bikin kita tersenyum sampai poge', ahaha...  Terakhir ketemu waktu kita jenguk ...

Kado tanpa Sampul, bede

Hey, Amma-cam, nda ada pembungkus kado kudapat... kukirim begini saja nah. Selamat Ulang Tahun, Am. Dicari sama Keongky tuh... "Maknailah kesederhanaan  dan berbahagialah dengan sederhana!"   * Setahun yang lalu, kutulis ini untukmu "Selamat Ulang Tahun Kembarannya Alyssa Soebandono" . [ aduh, baru awal kata ini, panasmi kurasa pipiku, hahaha ] Alhamdulillah, kita masih dipertemukan lagi, masih diberi kesempatan untuk merayakan dengan syahdu perihal umur yang berkurang satu-satu. [ Syukur Alhamdulillah :)] Doa akan selalu tetap sama. Harapan terus bermutasi dan berkembang. Semakin Amma tua *eh dewasa aja deh, kebahagiaan semakin berubah bentuknya. Inget gak waktu kecil, main hujan-hujanan sudah menjadi kebahagiaan terbesar apalagi kalau pulang ke rumah udah disiapin teh hangat plus pisang goreng. Huuuhh mantappp... [Hahaha, waktu kecil saya mana boleh main hujan-hujanan, maklum, anak mami, belum ada saingan. Yang ada pulang b...

Selamat Ulang Tahun, Rahmah ^_^

Kau aamiinkan segala do'a untukku. Kuaamiinkan segala do'a kebaikan untukmu, Rahmah. Karena kamu, adalah AKU. Oke, terlepas dari segala do'a yang ditujukan untukku, ini kupersembahkan untukmu, Rahmah. Tapi sebelum ocehan ini semakin panjang kali lebar, kamu harus mengaku dulu, kalau kamu cemburu sebab lebih banyak ucapan yang ditujukan untukku dari pada kamu. :P Hey, usiamu genap 17 kan? Yang kutahu, bagimu perputaran waktu selama setahun adalah pintu keluar-masuk, gerbang kedatangan-keberangkatan. Tapi, Rahm, usia 17 itu bukannya angka yang orang sebut-sebut sebagai angka manis ya? Iya, ituloh, yang sweet seventeen bla bla bla... Kamu bilang, kamu suka dengan angka 17, meski yang paling kau impikan di usia manismu tidak lebih dari sekadar punya katepe guna menjadi warga negara yang baik pula berguna bagi nusa, bangsa dan negara, hahaha... Tapi, Rahmah, kamu mungkin lupa, aku ada dalam dirimu. Diam-diam selalu mencuri dengar bisik hatimu hohoho...  Kamu s...

Si Gadis Hijau

Cerpen ini kubuat saat duduk di kelas tujuh SMP. Tanggal tepatnya saya tidak ingat, yang jelas naskah asli yang berupa tulisan tanganku kutulis di sebuah buku yang sekarang entah dimana keberadaannya :(  Si Gadis Hijau Di sebuah sekolah, ada dua orang anak yang saling bersahabat. Mereka adalah Intan dan Valen. Sejak awal masuk sekolah, mereka sudah saling bersahabat dan selalu bersama. Sebenarnya, mereka tidak hanya berdua, tetapi berempat. Hanya saja, setelah ospek dan mereka mendapat kelas masing masing, mereka menjadi saling tidak akrab (over mereka -_-' ) Hanya Intan dan Valen saja yang saling bersahabat. Kedua temannya itu bernama Yani dan Ira. Yani memang sekelas dengan Indan dan Valen, yaitu kelas 7.1. Namun, Yani agak sombong karena ia lebih pandai di banding Intan dan Valen. (anak tujuh satu tawwa) Buktinya, Yani mendapat peringkat pertama sekelas 7.1, Intan peringkat lima, dan Valen mendapat peringkat tujuh. Sedangkan Ira berada di 7.10 Sebenarny...

Ada yang Lebih Daebak dari KMH ^_^

*Ada yang lebih daebak dari KMH. Inisialnya KMS. Semoga Minhyuk tidak cemburu*  (ngarep -_-)  Adalah suatu pengalaman berharga dapat menghadiri Seminar Nasional Kepenulisan dan Jurnalistik yang menghadirkan pemateri Kang Maman Suherman, minggu 07 Juni 2015 kemarin. Seminar ini diselenggarakan oleh Badan Pengurus Kabupaten Oi Maros di hall Hotel Afiat Maros. Meski sederhana, ada satu hal yang menurut saya terbilang anti mainstream dari seminar yang lainnya, yakni ketika menyanyikan lagu Indonesia Raya. Tanpa musik pengiring dan tanpa dirijen. Seluruh peserta diarahkan untuk meletakkan tangan di dada sembari memejam dan menghayatinya. Mudah memang, tapi hal kecil seperti ini sudah sangat jarang dilakukan untuk menumbuhkan nilai-nilai nasionalisme dalam jiwa.    Sepintas tentang biografi yang dikisahkan oleh Kang Maman Suherman, ternyata beliau lahir bertepatan pada hari pahlawan, 10 November 1965 dan menghabiskan masa kecilnya di Makassar *saa...

Antara Hidup, Mati, dan Cinta Kepada-Nya

Telah Terbit Buku dari event Smart Teen Judul: Antara Hidup, Mati dan Cinta Kepada-Nya ISBN: 978-602-1334-93-5 Harga Umum: 37.500 (Belum Ongkir) Harga Kontributor: 34.000 9Belum Ongkir) Pre Order: 5 Mei s/d 12 Mei 2015 Cara Pesan: Ketik sesuai format berikut: Judul Buku_Nama Pemesan_Alamat Lengkap + Kode Pos_No. Hp_Jumlah Pesanan Kirim ke: No. Hp/WA: 082113883062 atau BBM: 539BD2E5 atau inbox FB Naifa Publisher Sinopsis Ketika ditanya tentang arti kehidupan, saya menjawab dengan penuh keyakinan, bahwa hidup adalah sesuatu berharga yang wajib hukumnya dinikmati. Apa pun bentuknya, sulit, bahagia, perih, dan segala remeh-temeh kehidupan itu nikmatilah. Hidup adalah sebuah metamorfosa keikhlasan, kerinduan, suka cita, dan rupa-rupa rasa.  Pernahkah terpikir tentang tujuan hidup kita? Ya, sebagai remaja saya sering berangan, bermimpi dan bercerita tentang tujuan hidup, masa depan. Namun, seiring majunya langkah khayalan saya, saya terbentur pada sebu...

Dear-Dear-an

Dear Mama dan Bapak... Terima kasih atas segalanya. Maaf, Amma kembali mengecewakan.  :') Dear Alifku... Terima kasih sudah merahasiakan tangisku dari siapapun, dek. Terima kasih atas segala ocehanmu ketika kakak lagi-lagi terlambat pulang. Nanti kita beli es krim lagi, yah :) Dear, Lia... Haruskah kuucapkan terima kasih pula? Atas segala perjuangan kita bersama, tentang Ripnas, Smention, dan tentu saja Nugget Sikaporo kita. Terima Kasih :) Perjalanan kita masih panjang untuk menuju kesuksesan. Go Ahead! Action and Do It! Say goodbye to delay virus! We are young, we are success! ^_^ Oh iya, tantemu masih marahkah? :( Dear Ma'am Andi Terima kasih atas bimbingan ma'am selama pembuatan nugget sikaporonya. Atas pintu rumah ma'am yang selalu terbuka lebar, atas segala saran dan bentuk perhatian ma'am. Atas canda tawa bersama adik-adik. :) Dear Bu Nurma... Terima kasih atas pengorbanan ta' demi meredam rasa kecewa yang bercokol di dadaku. :) Dear Pak A...

Dear Lhy-yha^^

Warning! Tajamkan pengelihatan dan fokuskan perhatian.  Tulisan ini mengandung unsur kealayan, kenarsisan, dan keeksisan.  TuLisaN nieyy dibuaT SpeCial boeat Temanzkyu Zhiey Lhy-yha yang reQuest ToeLiZan teNtanGnya *ahaha.... ngalay dulu kite*   Khem khem... yang serius sama ponselnya orang :D Ralat-ralat. Sekarangkan sudah bukan zamannya ngalay. Tapi serius, tulisan ini spesial untuk si Lhy-yha, eh Lia maksudnya :D Teman setim Panaforalis di Kompetisi Gasing 2014 . Teman sekolahku yang ternyata pernah bertemu sebelumnya di sekmen-sekmen FLP. Temannya Bebi, Dije, Nunu, dan kawan-kawan di DDI masa itu.  Memang sih, sejak jumpa pertama di SMK Kesehatan Terpadu Bahagia Primanegara Maros, hati kecil saya bilang, Ini orang kok mukanya familiar ya? Sudah tidak asin. Eh, sorry, asing maksudnya, :D Mungkin karena mukanya yang ke-mall-mall-an *pasaran udah mainstream pemirsa*   Tanpa dimintapun, sebenarnya saya sudah lama ingin menulisk...

Tentang: Penghujung November^^

Sesuai janji, akan kembali menarikan jemari di atas keyboard lappy ku setelah ujian semester. Yah, walau ujiannya sudah berakhir sejak seminggu yang lalu, hihi^^  Ada banyak kisah yang termaktub pada dua bulan penghujung semester ini. November dan Desember. Kisah manis tentang kebersamaan, lika-liku, canda-tawa, tangis, dan tentu saja perjuangan. Menggenggam harapan dan memeluk mimpi. Yah, kupeluk dan kubiarkan meresap ke dalam puing-puing memori.  Bagiku, menanam mimpi adalah hak dan kewajiban setiap orang. Giat menaburi pupuk harapan dan disirami dengan peluh perjuangan. Semakin banyak mengeluh, semakin ciut pula buah yang dipetik. Semakin semangat, semakin giat, meski persediaan harapan dan peluh semakin menipis, In shaa Allah manis pula buahnya.  Akhir November ini, adalah suatu kesyukuran memetik satu buah mimpi. Mencicipi nikmatnya harapan dan tetes-tetes perjuangan. Adalah suatu kenikmatan tersendiri mengukir senyum bangga Mama dan Bapak, rasanya begit...

Terbang ke PPL Pertama

PUSKESMAS LAU Bagai mimpi yang tak pernah hinggap.  Bersua dengan Recipe, saling menyapa dalam Signa, pula pengikutnya, ter, bis, unum - dedie... Bersahabat dengan Misce - fac - Pulveres - (datales doses) - nomero decem.  Ditambah sensasi "dumbats" setiap respon kamis... Selalu ada cekikikan dalam pemeriksaan. Dibumbui cekcok, debat. Perselisihan tempat yang menuai gelak tawa....  Ini mungkin menjadi lembar pembuka kebersamaan kita. Menuai ilmu dalam ibadah Shaum. Saling menopang, meski tak jarang mengusili, menertawai. Kusuka kebersamaanta', temans. Kusuka debat- debat tidak pentingta. Saya suka, saya suka.  Setiap persaingan. Setiap kita berebut tempat paling depan, dekat dengan loket obat. Pengalaman pertamaaaaaaaaa..... Nano- nano itu... dumbats, ge'gere' malla', ketawa-ketiwi.... yipppii....  Kangen masa-masa itu weeeeeehh.......  Hihi, masih menyempatkan diri untuk bernarsis ria di tengah banyaknya pasie...

Ketika kau tak tahu apa yang hendak kau katakan,....

  sumber gambar: Noor Muslimah Jika kau tak tahu apa yang hendak kau katakan, maka menulislah. Niscaya kau akan tahu kata apa yang tersemat di balik kalbumu. *** Sayup-sayup kumandang syahdu dari toak-toak masjid menyapa pendengaranku. Hening masih setia menemani setelah tadi Mama masuk ke kamar untuk memastikan apa aku tertidur lagi di samping dipan. Alunan ayat suci melantun indah, menyusup hingga pori terkecil dalam raga. Ini  bukan yang pertama kali. Sebab meski kerap bersenandung dengan melodi Korea yang bertengger manis di ponsel -yang sebagian besar tak kuketahui maksud dan tujuannya-, diam-diam, di sudut hening malam, aku kerap mendengar lantunan ayat suci yang meneduhkan lagi menyejukkan.  Lalu aku mulai meratap, bual dan laku salah apa lagi yang telah kulakukan sepanjang hari. Menyesalkan khilaf, merutuk diri, sesekali tertawa -jika teringat kekonyolan-, kadang pula terisak, berjanji takkan melakukannya esok. Menanam dalam hati bahwa penyes...

Dua Wanita

Jangan sekali-kali mengusik dua wanita dengan ikatan batin yang kuat. Jangan pernah menorehkan luka pada anak dan ibu yang terikat hatinya.  Sebab jika tameng yang kau miliki hanya tercipta dari kata coba-coba.  Maka bersiaplah menghadapi dua kekuatan kasih yang tak pernah kau angankan.  Jika kau melupakan ini, mari kuingatkan.  Batin seorang ibu dan anak perempuannya terpaut dan menyatu bagai magnet. Walau ruang dan waktu menjeda, tak usiknya tuk semakin kokoh.  Maka jangan sekali-kali menguji kesabaran satu dari mereka.  Sebab adalah kekuatan kental yang tak dapat kau pandang. Berhembus bagai angin.  Yang hanya dapat kau rasa ketika ia di depan mata.  Lalu kau bisa apa, ketika kekuatan yang teramat itu berada di depan matamu?  Ketahuilah, kekuatan itu tercipta dari ikatan batin yang tak berujung.  Maka bersiaplah menanti kekalahan.