Langsung ke konten utama

Catatan terakhir...

Surat untuk Kak Iis yang jauuuh di sana

Hai kak! Di dunia lagi banyak trend baru loh.  Dulu tuh, camping, mendaki, menurutku sesuatu yg susah buat dilakuin, tapi hari-hari ini jadi sering lihat postingan orang-orang lagi hiking, wisata alam juga makin banyak yang bisa di-explore. Terus ada juga trend jogging yang saking nge-trend-nya tuh sampai ada jokinya kak. Joki strava namanya, orang lain yang lari, tapi kita yg ngeklaim dan posting pace strava-nya wkwk. Trend tiktok yang dari dulu memang sudah ada, sekarang makin banyak gayanya. Dari yang stecu-stecu, velocity, hmm apa lagi di', banyak dek pokoknya. Kayaknya tiap bulan tuh, adaaa aja trend tiktokan baru. Terus ini yang paling canggih menurutku kak, AI. Dibaca ei-ai. Semacam google tapi dia lebih hebat, bahkan bisa visualisasikan gambar dan video cuma dari deksripsi yang kita ketik. Agak ngeri dikit sih yah kalau di tangan orang yang salah. Di IG ku juga sering muncul isu-isu mental health, makin banyak orang yang aware. Terus, kalau dulu kita cuma tahu empat jenis k...

Antara Hidup, Mati, dan Cinta Kepada-Nya

Telah Terbit
Buku dari event Smart Teen
Judul: Antara Hidup, Mati dan Cinta Kepada-Nya
ISBN: 978-602-1334-93-5
Harga Umum: 37.500 (Belum Ongkir)
Harga Kontributor: 34.000 9Belum Ongkir)

Pre Order: 5 Mei s/d 12 Mei 2015
Cara Pesan:
Ketik sesuai format berikut:
Judul Buku_Nama Pemesan_Alamat Lengkap + Kode Pos_No. Hp_Jumlah Pesanan
Kirim ke: No. Hp/WA: 082113883062 atau BBM: 539BD2E5 atau inbox FB Naifa Publisher




Sinopsis

Ketika ditanya tentang arti kehidupan, saya menjawab dengan penuh keyakinan, bahwa hidup adalah sesuatu berharga yang wajib hukumnya dinikmati. Apa pun bentuknya, sulit, bahagia, perih, dan segala remeh-temeh kehidupan itu nikmatilah. Hidup adalah sebuah metamorfosa keikhlasan, kerinduan, suka cita, dan rupa-rupa rasa. 

Pernahkah terpikir tentang tujuan hidup kita? Ya, sebagai remaja saya sering berangan, bermimpi dan bercerita tentang tujuan hidup, masa depan. Namun, seiring majunya langkah khayalan saya, saya terbentur pada sebuah dinding bernama kematian. Begitu kokoh, gelap, dan kutahu itulah akhir dari perjalanan mimpiku, hidupku.

Hidup adalah perjalanan menuju kematian. Dan kematian adalah hal lumrah yang akan dijumpai di masa depan. Jika diumpamakan, kehidupan adalah sebuah buku yang diisi dengan laporan perbuatan kita hingga mencapai halaman terakhir, pertemuan dengan malaikatul maut. Akan tiba masanya lembar demi lembar kehidupan itu sampai di hadapan Sang Khalik, dihisab dan menuntut pertanggungjawaban. Lalu ketika masa itu tiba, ketika tubuh berada di antara lipatan tanah, sudahkah kita mengisi laporan itu dengan sebaik-baiknya perbuatan? 

Akankah kita mampu menanggung segala akibat perbuatan kita? 

St. Rahmah Syam

Kontributor:
Lila Sulis, Veronica Rhezamayye, Amai Aminz, Siti Ayizahrasya, Sri Wahyuni, Dyah Fitri Nanda Sari, Dwi Sulistiani Kusuma, Yose Rizal Triarto, Siti Tarwiyatussaadah, Desy Alfiana, St. Rahmah Syam, Yanuari Purnawan, Nina Erlina, Lina Nurhanifah, Muhammad EL Malka, Dwi Mariska S, Farida Salsabila, Restu Fitria Dalu Aji, Yahya Dwi Putra Nugraha, dan Famila Takhwifa.



Terima kasih telah menjadikan tulisan saya sebagai sinopsis dalam buku ini :)
Semoga berkah dan bermanfaat 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

First Page of 2025 : Refleksi 10Tahun Bersama Blog-ku Tercintaaaa!!!!!

Assalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh. Annyeong ayyuhannas! Mari memulai postingan pertama di 2025 ini dengan menyebut nama Allah. Alhamdulillahilladzi bini'matihi tathimusshalihat. Alhamdulillah 'ala kulli hal. Masyaa Allah, Allahumma Bariik. Jujur saja agak speechless dengan judul di atas. Dengan izin Allah 10 tahun lebih dibersamai blog ini, huhuhu terharu :') Suka duka, marah-marah, teriakan gak jelas, puisi, cerpen yang agak alay, sumpah serapah, dan doa-doa pernah kuposting di sini.  Sekira tahun 2012 atau 2013, pertama kali kukenal platform ini: Blogger. Dikenalkan dan diajarkan oleh guru TIK-ku di SMP, Kak Abhe, beberapa kali buat blog, lalu lahirlah blog ini di 2014, terinspirasi dari kakak-kakak FLP CaMar yang waktu itu rata-rata ngepost tulisannya di blog. Lalu di tahun yang sama aku bergabung dengan komunitas blogger pelajar di Maros.  10 tahun bersama, kalau membesarkan anak harusnya sih sudah kelas 4 SD yah. 10 tahun bersama, kalau saja konsisten nge...

Aku layak, Aku berharga.

Aku pernah merasa sakit, lebih tepatnya merasa tersakiti. Aku pernah merasa ditinggalkan, padahal aku sendiri yang mundur dengan jelas. Aku pernah merasa tidak berharga. Pertanyaan-pertanyaan penuh duri berkelindan di kepalaku. Apakah aku setidakberharga itu untuk diperjuangkan? Apakah aku setidaklayak itu untuk mendapatkan cinta yang tulus? Kurangku apa? Salahku dimana? Aku sudah belajar dan mengupayakan banyak hal, termasuk hatiku, tapi apa yang aku dapatkan?  Kemudian aku berpikir, sebenarnya validasi dari siapa yang kutunggu? Aku cukup dan aku berharga.  Aku sangat berarti untuk keluargaku, sahabatku, dan orang-orang yang ada di sekelilingku. Bagi diriku sendiri. Dan yang paling penting, aku sangaaaaat dicintai oleh Allah, pemilikku. Tempat pulangku. Amma, orang-orang yang dulu membuatmu menangis sesenggukan hanya tidak sanggup melihat cahayamu yang berkilau. Mereka menutup mata dan menghindar. Mereka menyerah dan memilih pergi tanpa menyelam lebih dulu mencari mutiara yan...

Dibuang Sayang~ Part 2

Musim Panen Sepanjang perjalanan diiringi padi yang menguning, tumpukan karung gabah, dan petakan terpal di depan rumah penduduk. Diawasi kanak-kanak dengan sebatang kayu di tangan. Tak lupa dikibarkan kantong plastik di bagian ujungnya, siap untuk mengusir burung yang hendak mematuk, namun lebih sering mengusir ayam yang berdatangan.  Nenekku, seorang petani yang menggarap sawah orang lain. Dan tentu saja masa kecilku juga pernah seperti itu. Dengan alibi menjaga gabah, padahal malah asik main sendiri di bawah pohon, meletakkan kayu pengusir ayam, dan baru beranjak ketika kulihat nenek atau mama keluar mengecek. Setelahnya, gabah-gabah yang dijemur itu akan diolah menjadi beras. Ini bagian yang paling kusukai. Karena di kampungku nyaris tak ada pabrik keliling, maka gabah sekarung dua karung akan dibawa ke pabrik gabah yang tempatnya di ujung kota. Kau harus mendengar suara mesinnya yang nyaring berisik. Melihat bangunannya yang gelap, luas, dan bertingkat papan. Menu...