Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Kisah Apapun dan Adapun

Catatan terakhir...

Bagaimana ini (2)

123 hari sejak nenek berpulang, dan aku masih sering menangis. Di pagi dan siang hari saat aku seorang diri di rumah atau malam sebelum tidur. Banyak hal yang mengingatkanku pada nenek. Ingatan tentang hari-hari terakhir beliau, kebaikan-kebaikannya sepanjang hidupku, dan ketabahannya yang ternyata jauh lebih besar dari yang kuduga. Hatiku sedih dan terenyuh di waktu yang sama.  Rasanya sesak, tetapi aku tidak punya pilihan lain selain mendoakannya.  Bagaimana ini? Aku takut rinduku, air mataku, dan perasaan sedih ini jadi menyusahkan beliau di sana. Aku bukannya tidak ikhlas. Aku hanya rindu.. Rindu yang berakhir dengan air mata dan rasa sedih. Ternyata, kehilangan karena kematian adalah luka yang akan dibawa seumur hidup. Bukan karena kita tidak ikhlas, tetapi karena kesadaran bahwa kita tidak akan bertemu lagi di dunia ini. Bahwa kita tidak bisa memeluknya lebih lama. Bahwa kita mulai lupa aroma tubuhnya. Luka itu besar dan menganga, namun tidak terlihat. Entah seratus, ser...

Apapun dan Adapun:Berjumpa

    Kelas nampak sepi, sedang seseorang di sudutnya tengah berkutat dengan rumah mayanya. Sesekali mengernyit saat melihat hal unik, tak jarang pula senyumnya merekah indah sembari membuka jendela biliknya. Lantas, seseorang mengetuk pintu.      " Assalamu'alaikum "      "Wa'alaikumsalam" Sang tuan mengernyit, mencoba membuka lembaran memorinya, 'siapa tamu ini?'      "Namamu, siapa?" Sang tuan mengernyit, lagi. Jelas-jelas namanya tertera di depan pintu. Aneh , batinnya.      "Tidakkah kau lihat sebelum mengetuk?"      ....      "Ah, iya, maaf." Sang tamu hanya tersenyum kikuk. ~~~