Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Monolog

Catatan terakhir...

Bolehkan?

Kusebut kamu dalam doaku di hari Arafah, bolehkan? 

Aku layak, Aku berharga.

Aku pernah merasa sakit, lebih tepatnya merasa tersakiti. Aku pernah merasa ditinggalkan, padahal aku sendiri yang mundur dengan jelas. Aku pernah merasa tidak berharga. Pertanyaan-pertanyaan penuh duri berkelindan di kepalaku. Apakah aku setidakberharga itu untuk diperjuangkan? Apakah aku setidaklayak itu untuk mendapatkan cinta yang tulus? Kurangku apa? Salahku dimana? Aku sudah belajar dan mengupayakan banyak hal, termasuk hatiku, tapi apa yang aku dapatkan?  Kemudian aku berpikir, sebenarnya validasi dari siapa yang kutunggu? Aku cukup dan aku berharga.  Aku sangat berarti untuk keluargaku, sahabatku, dan orang-orang yang ada di sekelilingku. Bagi diriku sendiri. Dan yang paling penting, aku sangaaaaat dicintai oleh Allah, pemilikku. Tempat pulangku. Amma, orang-orang yang dulu membuatmu menangis sesenggukan hanya tidak sanggup melihat cahayamu yang berkilau. Mereka menutup mata dan menghindar. Mereka menyerah dan memilih pergi tanpa menyelam lebih dulu mencari mutiara yan...

Benarkah Aku Sedang Patah Hati?

Sejak tadi postingan ini tak jadi-jadi. Ketik.  Hapus. Ketik. Hapus. Padahal cuma mau bilang kalau kayaknya Amma lagi patah hati deh. Eh tapi entahlah. Katanya sih patah hati, tapi dari tadi lihat foto sepasang pengantin baru malah senyam senyum sendiri. Pengen galau, tapi apa yang mesti digalaukan? Pengen nangis tapi juga tidak punya alasan yang jelas. Apa ini yang namanya kalah sebelum berjuang? Tapi kenapa aku juga merasa amat bahagia. Hatiku patah sambil berbunga. Istilah macam apa itu. Aduh, kenapa patah hatiku serancu ini. Dasar aku. Maros, 14 Oktober 20 19

Kzl!

Kenapa bodoh sekali? Kenapa menyakiti diri sendiri? Kamu itu kenapa sih? Katanya jangan lupa makan Tapi makanmu sendiri kau abaikan Lama-lama aku kzl juga sama kamu! *** Di depan Lelong, Pasar Ikan. Sambil Nungguin Mama. Ahad, 08 September 2019 (dari Amma kepada Amma)

Sudah September!

Gud mowning my blog!  Sudah September, katanya ini bulan ceria. Agustus kemarin banyak cerita. Aku menangis berkali-kali. Di atas sajadah, di musholah kampus, di atas motor, di dalam kamar,  di dalam hati, di ruang keluarga, di dalam wc. Pokoknya berkali-kali. Tapi bukan itu yang ingin kusampaikan. Foto-foto di galeriku banyak sekali. Wajahku cantik, dipoles-dilukis. Bekas luka di bawah mata jadi tak nampak. Pokoknya, aku bahagia. Terbayar sudah rasa B aja saat ujian meja dan yudisium. Mendadak,  aku jadi punya banyak boneka.  Sudah September, katanya ini bulan ceria. Tapi kemarin aku sakit. Magku kambuh tengah malam, seperti biasa. Dengan gejala yang sudah hapal betul tapi masih juga kewalahan. Demam-Meriang-Mual-Muntah-Diare. Capek juga bolak-balik wc wkwkwk. Sampai sekarang perutku masih alay, susah diajak kompromi. Tapi tak apa,  yang penting aku kuat. Eh, maksudku yang penting Allah kuatkan. Hehehe. Sudah September, katanya ini bulan ...

Dibuang sayang~ Part 4

Alif   : "Kulemparki hapenu nah!" (Dengan gaya mengancam, siap melempar ke atas kasur) Saya : Lemparmi kalo berani! (Menatap menantang, dalam hati bilang: nda mungkin berani na lempar. Kalaupun na lempar nda papaji, empukji tempat mendaratnya) Lalu ..... Bruukkk *** Jum'at ba'da subuh, hapeku yang memang sudah rusak dan terlalu lelah itu menyerah. Padahal ia hanya terhempas dari tanganku dengan jarak 5 sentimeter di atas lantai.  Aku sadar, ia sudah cukup menderita dengan keekstrimanku. Jatuh, bangun. Terjatuh, terbangun. Dijatuhkan, dibangunkan, dan terjatuh lagi. Pokoknya berkali-kali. Sering juga kupakai sambil dicharge, atau sampai baterainya low total. Kasus terakhir sebelum hapeku yang setia itu menunjukkan tanda-tanda kesakitannya adalah ketika dilemparkan oleh Alif ke kasur lalu terjatuh. Tidak, lebih tepatnya melompatkan dan menjatuhkan diri dari kasur ke lantai. Saat itulah dua bintik hitam itu muncul. Sedikit saja, kira-kira setengah samp...

Ada waktu

Ada waktu di mana kamu ingin sendiri saja. Membiarkan lelahmu bersaing dengan kipas yang terus berputar dan jam dinding yang terus berdetak. Ada waktu, kau ingin sendiri saja. Menikmati luka dan merapikan kenangan. Sebab hati penat menampung gelisah.  *Landak Baru, 16 Oktober 2018

Dibuang Sayang~ Part 1

Entahlah, sejauh ini aku lebih dominan menjadi pengamat. Kiri kananku kosong, mungkin telah maju ke barisan paling depan memberi semangat. Sejauh ini, hanya jika pertandingan akan dimulai barulah aku berdiri, bersorak secukupnya mungkin sebab pagi tadi hanya sarapan segelas energen coklat dan dua potong roti. *Tidak ada keterangan tempatnya **Tapi agaknya ini waktu Ramah Tama Maba Poltekkes 2016 ***18 Agustus 2016

Dibuang Sayang~

Di ponselku, ada banyak sekali catatan rupanya. Karena RAM yang sudah membludak isinya, maka kutampung saja rupa-rupa kata itu di sini. Esok lusa kalau kau membaca blog ini,  barangkali kau akan menemukan dirimu di dalamnya. Iya, kamu. Tapi itu barangkali. *Maros, 01 September 2017

Bukan Resensi : Tentang Kamu

Tentang Kamu, by Tere Liye "Ini toh, dari awal kisah hidupnya sedih terus ki, Am"  Begitulah kira-kira yang dikatakan si Empunya buku, ketika kutanya perihal jalan cerita novel ini. Awalnya dia cuma bilang, "Ada novel baruku. Dua. Novelnya Tere Liye. Mauko pinjam?" hoho, enak sekali punya teman kayak ini anak, dengan senang hati menawarkan. Mengingat kecepatan laju reaksi *eh salah* mengingat kecepatan membaca saya yang lambannya minta ampun, dan  sudah lama juga tidak baca novel, maka perlu pertimbangan mendalam untuk menerima atau menolak tawaran baik hatinya itu. Singkat cerita, karena terlalu lama memutuskan, akhirnya novel yang lebih tipis sudah dipinjam sama Ayu. Jadilah saya yang meminjam novel setebal 524 halaman ini (dalam hati, mak, tebalnya ini novel, berapa hari baru bisa kuselesaikan)  Iin bahkan menyelesaikan buku ini dalam dua hati, eh dua hari maksudnya. Sedang diriku? Entah hari apa dan tanggal berapa buku ini berada di tanganku,...

Bahagiaja'

Selamat datang di waktu mid dan jadwal yang padat, Am. Selamat menikmati dilema antara kampus, maros, dan tugas. Selamat melewatkan quality time , seperti walimahan Kak Alif dan Kak Ira, juga kedatangan Kak Iis yang begitu singkat. Selamat menjalani kesibukanmu. Kalau kata senior, nikmati saja prosesnya. Oiya, jangan lupa makan. :) *Baji Gau III, 251016. **Batal pulang lagi, padahal mauta ketemu sama kakak-kakak :(

Matahari

Dan, matahari pun terbit tanpa sempat kusapa bulan dan bumi. Jadi, selamat datang matahari, semoga kita lekas bertemu, dan kau membawa serta bulan dan bumi. #SemangatMenabungAmma #Khatamkandulunovelnoveldirakbukubarubelilagi #Misterinoveltakkembalidantaktahujalanpulang #apakah-_-

Un-word-able

Setiap dengar lagu ini, selalu ada yang mengusik perasaanku. I miss them, so much :'( #myMSG #Panacea06 #SebiruHariIni #Edcoustic *Maros, 260716

Yang Tak Bisa Kujelaskan

Apa yang terjamah oleh mata adalah jejak-jejak air mata yang mengering di pagi hari, tapi tidak dengan hatiku. Apa yang tak terdengar oleh telinga adalah suara-suara yang mungkin telah kau lupa kapan mengucapkannya, tapi masih jelas gemanya di pikiranku. Itu saja. Maros, 210716

Aneh

Hari ini, sore di kota kelahiran, entah mengapa ada yang terasa begitu asing dan bergemuruh. Disertai hujan dan lalu-lalang kendaraan di depan rumah. Aneh. *Parepare, 090716

Yang Takkan Pernah Kita Tahu

Kita tak pernah tahu tabir kehidupan esok hari sampai kita menjumpainya sendiri. Kalau-kalau umur masih sampai. Tentang pertemuan yang entah pada siapa. Tentang kejadian-kejadian yang entah menerbangkan ingatan pada kenangan yang mana. Tentang suara-suara yang tak terasa asing. Tentang tempat-tempat yang entah mengapa selalu mendesirkan jiwa. Tentang perasaan yang entah terpaut pada siapa. Tentang apa-apa yang mengingatkan kita pada masa lalu, pun harapan-harapan yang diam-diam kita bisikkan sendiri. Tentang luka-luka yang mengering dan tiba-tiba berdenyut. Tentang canda-tawa yang begitu lepas tanpa beban. Tentang masa kanak-kanak yang tak luput dari kasih sayang. Tentang kekonyolan-kekonyolan yang entah mengapa selalu mengundang tawa. Tentang kenangan saat menangis dan tertawa di waktu yang sama. Pun tentang kehilangan, entah kita yang ditinggalkan atau meninggalkan. Bukankah kita takkan pernah tahu sampai kita mengalaminya sendiri? Taqabbalallahu minna wa minkum :) *Parepare, 04 S...

Kajima

Sebab kemana lagi kita akan pulang kalau bukan pada rumah yang menjanjikan kehangatan pada tiap dindingnya. Lalu, kemana lagi kita akan pulang jika dingin menyeruak dimana-mana, dan kita tak punya pilihan lain? Apa yang kita pikir telah pergi sejatinya masih ada di sini, bersembunyi malu-malu. Kita hanya perlu mengenyahkan ego sedikit saja, dan kelapangan akan memenuhi seluruh jiwa. Kalau kubilang kembalilah, maukah kau kembali? Kalau kupinta menetaplah, maukah kau menetap? Jebaal... Maros, 30Ramadhan1437H

One Step Better

Selalu ada yang datang dan pergi. Selalu ada alasan untuk tiap langkah yang kau ambil. Usah risau, hukum sebab-akibat masih berlaku. Semoga yang kau lakukan adalah kebaikan . Good luc k for your one step better . We 'll find the way. Trust me :) *Maros,270616

Bergegaslah

Setiap orang pastilah pernah berada pada titik lelahnya masing-masing. Sebagian bertekad mencapai tujuan, meski diguyur peluh. Sebagian rehat, lalu melanjutkan perjalanan. Sebagian berbelok, memilih jalan lain. Dan sebagian lagi memilih pulang. Bukan karena menyerah, tapi karena ada magnet-magnet kerinduan yang begitu kuat pada tiap dindingnya. Sebab rumah adalah tempat segala resah menguap, charger terbaik untuk mengaktifkan semangat. Tempat dimana hati bisa lapang selapang-lapangnya. Mungkin sedang tersesat, mungkin sudah lelah, dan mungkin memang harus mengikhlaskan. Dan kukatakan, aku sedang dalam perjalanan, yang entah jalur mana yang harus kulalui sekarang. Lekaslah berjalan, jangan menunggu. Aku selalu butuh waktu untuk hatiku. Berdua dengan Allah-ku. Usah risau, hatiku kuat :) *masih Maros, 210616

Abstract Conversation

: Kenapa di kamarmu tidak ada stiker atau tempelan dinding, Ams? : Entahlah, lagipula apa juga yang mau kutempel? : Yah, apa saja. Menara Eifel maybe, atau bunga sakura, oh, atau Cnblue, ckckck dinding ini perlu di make over, Ams. : Kan nda lucu kalau ada katak berseliweran di kamarku -,- ~kemudian ada bantal melayang -_-