Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Puisi

Catatan terakhir...

Surat untuk Kak Iis yang jauuuh di sana

Hai kak! Di dunia lagi banyak trend baru loh.  Dulu tuh, camping, mendaki, menurutku sesuatu yg susah buat dilakuin, tapi hari-hari ini jadi sering lihat postingan orang-orang lagi hiking, wisata alam juga makin banyak yang bisa di-explore. Terus ada juga trend jogging yang saking nge-trend-nya tuh sampai ada jokinya kak. Joki strava namanya, orang lain yang lari, tapi kita yg ngeklaim dan posting pace strava-nya wkwk. Trend tiktok yang dari dulu memang sudah ada, sekarang makin banyak gayanya. Dari yang stecu-stecu, velocity, hmm apa lagi di', banyak dek pokoknya. Kayaknya tiap bulan tuh, adaaa aja trend tiktokan baru. Terus ini yang paling canggih menurutku kak, AI. Dibaca ei-ai. Semacam google tapi dia lebih hebat, bahkan bisa visualisasikan gambar dan video cuma dari deksripsi yang kita ketik. Agak ngeri dikit sih yah kalau di tangan orang yang salah. Di IG ku juga sering muncul isu-isu mental health, makin banyak orang yang aware. Terus, kalau dulu kita cuma tahu empat jenis k...

Jahat

Aku tak ingin jadi jahat Tak ingin mematahkan apalagi menghancurkan Tolong, kamu berhenti di situ saja Kalau kamu mendekat, bisa bisa aku jadi nekat Aku tak ingin jadi jahat Tak ingin kamu kecewa apalagi jatuh sakit Tolong, tak bisakah kita biasa saja Biar kita lebih leluasa Aku tak ingin jadi jahat Tak ingin ada luka apalagi jadi duka Tolong, jangan minta aku berpuisi lagi Sebab, barangkali puisiku hanya ilusi Aku tak ingin jadi jahat Sebab aku juga pernah patah Bahkan hancur berkali-kali Rasanya biar aku saja yang cicipi Aku tahu kamu baik, Tapi semakin kamu mendekat Semakin hatiku menjadi takut Jadi bisakah kita berjarak? Aku pamit, permisi Kamu tolong jaga diri Dan jangan sakit lagi Maaf, aku terlanjur jadi jahat.  Maros,  07 September 2019

D-19: Doa

Indonesia berduka lagi katanya, erupsi anak krakatau karenanya, tsunami melanda meluluhlantakkan apapun yang ada di hadapannya. Duhai Allah, teramat besarkah kesalahan kami hingga tak henti kau nampakkan kuasa-Mu masihkah kami tak peka dengan petunjuk yang telah Kau beri Sungguh, kami adalah ciptaan-Mu yang teramat lemah lagi lalai bertaubat kami adalah hamba-Mu yang tak punya daya serta upaya kami melainkan dengan pertolongan-Mu kami adalah hamba yang merugi lagi terlena dengan dunia, Maka, duhai Allah, jagalah Indonesiaku aku tahu ini adalah caramu mencintai mohon lindungi selalu mohon lapangkan setiap hati yang dirundung pilu yang ditinggalkan dan meninggalkan mohon beri tempat terbaik jika boleh sekali lagi kumeminta, hadiahkan surga untuk mereka :') *** Maros, 24 Desember 2018

D-18 : Rumah

Perkenalkan, Namaku Rahmah.  Hobby: mengganggu adikku sampai menangis Hal yang tidak disukai : jika adikku dibuat menangis oleh orang lain  Ada yang sama denganku?  Libur akhir tahun telah tiba hari ini aku akan pulang bertemu mama, bapak,  dan kedua adikku lalu aku akan mengganggu mereka sampai menangis menggelitiknya sampai puas mencium dan memeluknya sesukaku Untuk beberapa hari ke depan kita harus berpisah jaga diri baik-baik, kamar kosku tersayang.  Ah, aku akan pulang sekarang ke tempat dimana cinta bermula dan bermuara ruang yang tak pernah lelah menyambut kedatanganku dan mendoakan keberangkatanku tempat yang aku sebut rumah.  *** Landak Baru, 23 September 2018

D-16 : Palestina

Palestina, bagaimana kabarmu hari ini?  Palestina, bagaimana kabarmu hari ini? masihkah rumahmu membara di bawah letupan bom zionis? masihkah tidurmu terusik oleh serangan bombardir zionis Israel? masihkah langkahmu dihadang menuju kiblat pertama umat Islam? Palestina, belum hilang dari ingatanku tentang Razan Al Najjar yang dadanya ditembus peluru hingga bersimbah darah baju kebesarannya kemarin terdengar kabar, stasiun tivi  Al Aqsa terkena serangan bom pagi ini kubaca berita tentang penghentian dan pengurangan bantuan pangan untukmu Kebiadaban macam apa lagi yang belum dilakukan oleh israel? Lucunya, di negeriku, dia yang katanya pembina pesantren yang katanya mantan juru bicara presiden dengan bangganya mengisi kuliah tamu di tanah terlaknat israel dengan entengnya berjabat tangan dengan si dalang genosida, Benjamin Netanyahu! Palestina, bagaimana kabarmu hari ini? lebih dari 230 jiwa syahid sejak aksi  Great Return March  mereka mem...

D-10 : Sajadah

source: klikuk.com Di atas sajadah ada yang berdzikir mengingat Allah ada yang meminta kelapangan rezeki pun memohon ampunan Di atas sajadah ada yang menangis tersedu, mengingat dosa-dosa terharu, atas teijabahnya sebuah doa Di atas sajadah ada aku memohon keteguhan hati. Yaa muqallibal qulub,  tsabbits qalbi ala dinik :( *** Maros, 15 Desember 2018

D-6 : Pagi

source: briliagung.com Pada suatu pagi, kudapati hatiku tak karuan di depan kaca, ada mata yang sembab pikirku, aku baru saja terpejam Oh, aku ingat subuh itu ada yang jatuh di kamar ini tanganku bergetar entah karena gigil yang menderap atau dada yang berdegup pertanyaan apa yang tepat untuk sesuatu yang jatuh itu? apa? siapa?  atau mungkin bagaimana dan mengapa?  huff, biar kukenang sendiri saja Ah, sudah pagi rupanya.  *** Maros, 11 Desember 2018

Bukan Kau (3)

Dia tengah membangun istana kebaikan Mengokohkan pondasi iman Mendirikan pagar-pagar ketaqwaan Menyusun dinding perlindungan Mengumpulkan satu demi satu impian Menundukkan pandangan Menjauhi kemungkaran Tetapi istananya, Bukan untukmu Maros , 150216

Bukan. Kau. (2)

Seseorang bertanya pada hatinya Tak lagi perih dirasa Rupa-rupa luka Telah gugur satu-satu Hatinya kembali utuh Mungkin, untuk insan yang baru *Baji Gau 10, 161216 #bengbengmodeon

Sehimpun Luka

Sebab pada bagian yang mana lagi akan kau tanamkan duka Sedang lahan-lahan hati disesaki luka Dan daun-daun kenangan rimbun berjatuhan Sebab pada tangkai yang mana lagi akan kau petik buah-buah ranum kebahagiaan Sedang tanahku gersang Meski hujan hilir-mudik mengguyur Sebab pada pohon yang mana lagi kau akan sembunyi Sedang jemari letih memangkas perih Dan angin sibuk meniupkan bayangmu Sebab pada akar yang mana lagi kau akan menyandung tungkai Sedang rapuhnya kian kerontang Dan aku tak lagi peduli *Maros, 190616

Langit

Langit adalah lautan asa. Tempat arakan awan yang meneduhkan. Rumah kerlip gemintang, yang menemani senyum rembulan. Ia menjanjikan kasih matahari. Padanya, hujan yang bernyanyi selalu dinanti, karena meski kerap membawa serta kenangan, hujan adalah sebab hadirnya pelangi. Langit adalah lautan asa, cinta. Katakan padaku, apa yang tak kau sukai dari langit? *Maros, 30 Januari 2016 **Source: FBnya Lia :D

Pada Siapa?

Pada mata-mata yang tertinggal oleh waktu Disesapnya oksigen ke parunya Dibendungnya angkasa dengan luas lautan Diabaikannya damai hijau yang keriput terpanggang mentari Selagi hujan, nikmatilah jemari Kelak, ketika kemarau meraja, kau akan rindu pada syair merdu dari balik atap Seperti angin yang bertiup ringkih Seperti langit dan laut yang menyetia Pada siapa kau akan menggenggam? *finally, salah fokus **H-5 ***Maros, 300316

Layaknya Angka Satu

Layaknya angka satu Biarkan aku lebur dalam variabel variabel pelik nan memusingkan Biarkan aku menjelma bening yang mencipta hening - Layaknya angka satu Meleburlah jika memang tak nampak menjadi inginmu Jadilah bening-bening yang melegakan dahaga Bening-bening yang menyejukkan Yang memimpin tegak dan meneduhkan -- Layaknya angka satu Kau takkan mengerti betapa perihnya hadirmu yang terabai Pada suara-suara yang tersihir semu Semudah bening merobohkan dinding-dinding rapuh --- Dan tanpa sadarmu, Hilang dan dihilangkan adalah luka Lupa dan dilupakan jauh berbeda Ada dan ditiadakan itu menyesakkan Layaknya angka satu ---- Smakes TBP, 21 Mei 2015

Sisi Lain

Karena diam bukan pertanda aku menyerah Aku memilih mengamat saja Dari sisi terbaik, hingga orang-orang lupa bahwa aku ada Ya, menjadi pengamat rupanya menyenangkan Tak perlu terjun menengahi Tak usah risau jika nantinya berat sebelah Maros, 04 Mei 2015

Jeda

Adakah yang lebih menyebalkan dari bara yang mencipta dingin berkepanjangan? Yang beterbangan menghantui ingatan. Atau yang tertahan namun menyiksa. Karena terkadang apa yang tersemat itu menyesakkan. -Am- Maros, 30 April 2015

Negeriku Menangis Lagi

kunjungi sumber gambar Negeriku menangis lagi Ada rerintihan yang beterbangan Jejeritan menghantui Ada lika-liku semacam teka-teki yang membentang Membentuk pusaran kelam yang mencipta duka Kakiku gatal ingin melonjak Tanganku geram tak bertindak Dadaku bergejolak Perih, miris sekali Tapi aku bisa apa? Negeriku menangis lagi Menahan gelegar dingin dan perut yang meronta Tiada lagi bising mengungkung Semua bungkam, mencipta hening Bukan lelah, tapi enggan Negeriku menangis lagi Mungkin karena dosa tiada terkira Amarah mengungkung sungai dan langit Meluapkan kebencian Menumpahkan buah dendam Negeriku menangis lagi Februari kembali basah Menyayat hati Terhalau, terjaga Enggan memejam Maros, 14 Februari 2015

Tanda Tanya di Penghujung Tahun

Masihkah kita tega berhura-hura di tengah duka saudara kita? Menyerbu langit dengan gempita mercun  Tak sadarkah kita bahwa penjuru langit hendak melaknat? Atas ketamakan membakar rupiah di depan matanya Sampai hatikah kita bersenandung, berlenggak-lenggok? Sedang di sana saudara kita dirundung pilu dan derita Tak tersentuhkah menatap tetes kesedihannya? Sedikit saja, walau di balik layar kaca Saudaraku, Belum lagi pulih Banjarnegara Masih tersisa pula gemetar dan cemas di Ternate Lalu, tersentak lagi oleh hilangnya pesawat AirAsia Dan kini, dengan bangganya ada yang menertawakan langit Melayangkan serangan, walau berupa petasan  Meniup terompet, berpesta pora Hei, negeri kita tengah berduka Anak-anak menangis, menjerit Jenazah mengapung di lautan sana Sebagian hilang Menyisakan tanya,  Dimanakah nuranimu? Maros, 31122014- 23.35

Dua Wanita

Jangan sekali-kali mengusik dua wanita dengan ikatan batin yang kuat. Jangan pernah menorehkan luka pada anak dan ibu yang terikat hatinya.  Sebab jika tameng yang kau miliki hanya tercipta dari kata coba-coba.  Maka bersiaplah menghadapi dua kekuatan kasih yang tak pernah kau angankan.  Jika kau melupakan ini, mari kuingatkan.  Batin seorang ibu dan anak perempuannya terpaut dan menyatu bagai magnet. Walau ruang dan waktu menjeda, tak usiknya tuk semakin kokoh.  Maka jangan sekali-kali menguji kesabaran satu dari mereka.  Sebab adalah kekuatan kental yang tak dapat kau pandang. Berhembus bagai angin.  Yang hanya dapat kau rasa ketika ia di depan mata.  Lalu kau bisa apa, ketika kekuatan yang teramat itu berada di depan matamu?  Ketahuilah, kekuatan itu tercipta dari ikatan batin yang tak berujung.  Maka bersiaplah menanti kekalahan.

Lalu aku bisa apa #1

Ada saat-saat dimana semuanya baik-baik saja.  Ada kalanya semua berjalan lancar hanya dengan gurau dan muslihat.  Ada pula waktu gurau dan muslihat menjadi buram, tidak diberlakukan. Pun ada masa dimana kau diambang suasana, terjepit. Terdesak.  Berkata jujur semurni-murninya, apa adanya.  Tanpa bumbu ba-bi-bu.  Tapi yang kau dapatkan adalah tatapan penuh selidik. Cibiran lalu bahasa tubuh penolakan. Sebelum lisan teruntai Kau lebih dulu mengerti BAHWA IA, TAK PERCAYA Lalu aku bisa apa? Maros, 130814