Langsung ke konten utama

Postingan

Catatan terakhir...

Bolehkan?

Kusebut kamu dalam doaku di hari Arafah, bolehkan? 

Dear Lhy-yha^^

Warning! Tajamkan pengelihatan dan fokuskan perhatian.  Tulisan ini mengandung unsur kealayan, kenarsisan, dan keeksisan.  TuLisaN nieyy dibuaT SpeCial boeat Temanzkyu Zhiey Lhy-yha yang reQuest ToeLiZan teNtanGnya *ahaha.... ngalay dulu kite*   Khem khem... yang serius sama ponselnya orang :D Ralat-ralat. Sekarangkan sudah bukan zamannya ngalay. Tapi serius, tulisan ini spesial untuk si Lhy-yha, eh Lia maksudnya :D Teman setim Panaforalis di Kompetisi Gasing 2014 . Teman sekolahku yang ternyata pernah bertemu sebelumnya di sekmen-sekmen FLP. Temannya Bebi, Dije, Nunu, dan kawan-kawan di DDI masa itu.  Memang sih, sejak jumpa pertama di SMK Kesehatan Terpadu Bahagia Primanegara Maros, hati kecil saya bilang, Ini orang kok mukanya familiar ya? Sudah tidak asin. Eh, sorry, asing maksudnya, :D Mungkin karena mukanya yang ke-mall-mall-an *pasaran udah mainstream pemirsa*   Tanpa dimintapun, sebenarnya saya sudah lama ingin menulisk...

Mama dan Bapak

Kalau ada yang merecokiku untuk bergegas makan, maka itu adalah bapak. Kalau ada yang terus mengkhawatirkanku agar tak keluyuran urus organisasi ini itu, maka itu adalah Mama. Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaa......  Kusayangki, Ma, Pak. <3 

Rimba Scridimere

Kunjungi sumber gambar Melawan dingin yang menembus bulu lebatnya, Jiyeon menerjang dengan kecepatan maksimal. Sesekali melambat jika merasa bohlam peninggalan kerajaan yang dicurinya dari penjara bawah tanah istana hampir lepas dari gigitannya. Kalau bukan karena Ratu Ellen, penguasa rimba Scridimere yang menculik Putri Albed, majikannya, ia takkan rela mengotori bulu halusnya yang terawat siang malam demi menerobos gelapnya hutan itu. Matanya nyalang menatap tikus-tikus yang berlarian, mencoba melawan rasa takut yang kian menggerogoti pikirannya. Apalah yang bisa diandalkan dari kucing betina peliharaan istana sepertinya. Ia terbiasa dimanja dan dibuai. Tanpa tugas, tanpa beban. Semakin jauh, pepohonan ramai membisikkan puja terhadap Ratu Ellen. Semilir angin menyebar bebauan bangkai yang kian menyengat, burung gagak dan burung hantu silih berganti merapal mantra kematian. Jiyeon memejam mendengar aungan serigala dari balik bukit. Tetiba nyalinya menciut, ia hanya me...

Tanda Tanya di Penghujung Tahun

Masihkah kita tega berhura-hura di tengah duka saudara kita? Menyerbu langit dengan gempita mercun  Tak sadarkah kita bahwa penjuru langit hendak melaknat? Atas ketamakan membakar rupiah di depan matanya Sampai hatikah kita bersenandung, berlenggak-lenggok? Sedang di sana saudara kita dirundung pilu dan derita Tak tersentuhkah menatap tetes kesedihannya? Sedikit saja, walau di balik layar kaca Saudaraku, Belum lagi pulih Banjarnegara Masih tersisa pula gemetar dan cemas di Ternate Lalu, tersentak lagi oleh hilangnya pesawat AirAsia Dan kini, dengan bangganya ada yang menertawakan langit Melayangkan serangan, walau berupa petasan  Meniup terompet, berpesta pora Hei, negeri kita tengah berduka Anak-anak menangis, menjerit Jenazah mengapung di lautan sana Sebagian hilang Menyisakan tanya,  Dimanakah nuranimu? Maros, 31122014- 23.35

Tentang: Penghujung November^^

Sesuai janji, akan kembali menarikan jemari di atas keyboard lappy ku setelah ujian semester. Yah, walau ujiannya sudah berakhir sejak seminggu yang lalu, hihi^^  Ada banyak kisah yang termaktub pada dua bulan penghujung semester ini. November dan Desember. Kisah manis tentang kebersamaan, lika-liku, canda-tawa, tangis, dan tentu saja perjuangan. Menggenggam harapan dan memeluk mimpi. Yah, kupeluk dan kubiarkan meresap ke dalam puing-puing memori.  Bagiku, menanam mimpi adalah hak dan kewajiban setiap orang. Giat menaburi pupuk harapan dan disirami dengan peluh perjuangan. Semakin banyak mengeluh, semakin ciut pula buah yang dipetik. Semakin semangat, semakin giat, meski persediaan harapan dan peluh semakin menipis, In shaa Allah manis pula buahnya.  Akhir November ini, adalah suatu kesyukuran memetik satu buah mimpi. Mencicipi nikmatnya harapan dan tetes-tetes perjuangan. Adalah suatu kenikmatan tersendiri mengukir senyum bangga Mama dan Bapak, rasanya begit...

Rindu blogku

Hey, blogku! Kabar apa, kabar apa? Jemariku sudah gatal untuk berbagi kisah kepadamu. Tunggu aku, dan berbagai kecerewetanku. Ya, sesudah ujian akhir semester ini. Maros, 151214