Assalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh. Annyeong ayyuhannas!
Mari memulai postingan pertama di 2025 ini dengan menyebut nama Allah. Alhamdulillahilladzi bini'matihi tathimusshalihat. Alhamdulillah 'ala kulli hal. Masyaa Allah, Allahumma Bariik. Jujur saja agak speechless dengan judul di atas. Dengan izin Allah 10 tahun lebih dibersamai blog ini, huhuhu terharu :') Suka duka, marah-marah, teriakan gak jelas, puisi, cerpen yang agak alay, sumpah serapah, dan doa-doa pernah kuposting di sini.
Sekira tahun 2012 atau 2013, pertama kali kukenal platform ini: Blogger. Dikenalkan dan diajarkan oleh guru TIK-ku di SMP, Kak Abhe, beberapa kali buat blog, lalu lahirlah blog ini di 2014, terinspirasi dari kakak-kakak FLP CaMar yang waktu itu rata-rata ngepost tulisannya di blog. Lalu di tahun yang sama aku bergabung dengan komunitas blogger pelajar di Maros.
10 tahun bersama, kalau membesarkan anak harusnya sih sudah kelas 4 SD yah. 10 tahun bersama, kalau saja konsisten nge-blog dan menulis, harusnya sih sudah bisa menghasilkan uang dari nge-blog. 10 tahun bersama, harusnya viewers blog ini sudah ratusan ribu atau bahkan jutaan. Tapi, itu kalau kalau kalau....
Kenyataannya, blog ini hanya media yang kucari saat perasaanku membuncah atau kepalaku dipenuhi suara-suara yang tidak bisa kuucapkan. Kenyataannya, aku tak sesering itu meramaikan blog ini. Bahkan hampir saja blog ini menjadi rumah rahasia, andai tak ada yang tahu. Kenyataannya, aku membiarkan blog ini hanya diketahui oleh segelintir orang terdekatku.
Aku masih ingat alamat pertama blog ini, wismilak.blogspot.com. Kemudian tiba-tiba kuganti menjadi ammasyam.blogspot.com, dengan alasan yang tidak jelas : aku tidak mau tulisanku dibaca oleh orang lain. Aku juga ingat, Kak Iis adalah orang pertama yang menyadari alamat blogku yang terganti. Pesannya datang via SMS menanyakan kenapa blogku tidak bisa diakses dan menanyakan alamat baru blog ini.
Blog ini adalah refleksi, tempatku berkaca hingga 10tahun yang lalu. Melewati masa SMK, kuliah, part timer, ngajar, sampai sekarang Alhamdulillah sudah bekerja. Dan semoga sampai nanti menikah, punya anak, umroh, haji, dan banyak kebaikan lainnya, semoga blog yang ini selalu bisa menjadi refleksi.
Oh, dulu tulisanku seperti ini.
Oh, dulu aku pernah semarah ini.
Oh, dulu aku pernah sesemangat itu ikut lomba sana-sini.
Oh, dulu aku pernah baca buku ini.
Oh, dulu aku pernah sesedih ini.
Astaga dulu aku menuliskan ini sambil menangis sesenggukan.
Hm... dulu kenapa aku menuliskan ini ya?
OMG! dulu aku pernah jatuh hati dan patah hati?! ups.!
Dulu aku pernah seberduka ini. Ditinggal kakek, ditinggal guru favorit, ditinggal Kak Iis, lalu ditinggal Mama...
Ternyata aku pernah melewati masa sulit yang membuatku tidak bisa menuliskan apa-apa di blog ini selama setahun lebih, saking linglungnya menghadapi kenyataan.
Dan... beberapa hal lain yang tetap kukenang dan masih terasa nyata di ingatan walau tak kutuliskan di blog ini.
Begitulah 10 tahun ini berjalan. Walau aku tidak konsisten nge-blog, ternyata aku melalui banyak hal yang kuabadikan dalam catatan-catatanku di sini, dan aku bangga dengan diriku. So proud of you Amma!
Kita melewati banyak masa sulit dan itu mengajarkan kita untuk berjuang.
Kita melewati banyak masa sedih dan itu mengajarkan kita untuk bersabar. Mendorong kita lebih banyak menggelar sajadah, kemudian duduk bersimpuh dan berdoa, memohon kelapangan hati.
Kita melalui banyak kebahagiaan dan itu mengajarkan kita untuk bersyukur.
Kita mencoba banyak hal baru dan itu mengajarkan kita tentang usaha, harapan, dan kesempatan.
Kita banyak berkenalan dengan orang baru, melalui banyak pertemuan dengan orang yang lama tak dijumpai, pun melalui banyak perpisahan. Demikianlah hidup: tak ada yang abadi. Masing-masing punya masanya. Yang memilih pergi mungkin memang tak ditakdirkan untuk kita. Atau barangkali kita sendiri yang memilih untuk pergi. Tak mengapa, semoga Allah selalu menuntun kita dalam kebaikan hingga tidak ada yang perlu disesali. Beberapa pertemuan dan perpisahan memang terjadi di luar kendali kita sebagai manusia. Semesta punya banyak cara untuk mempertemukan dan memisahkan.
Sesingkat atau selama apapun pertemuan, sesakit atau sebahagia apapun perpisahan, sesedih apapun kita mengalami kehilangan, semoga Allah mampukan kita untuk memetik hikmah dari setiap peristiwa.
Ngomong-ngomong tentang hal-hal lain yang tetap kukenang dan masih terasa nyata di ingatan walau tak kutuliskan di sini... tahun ini aku berniat menuliskannya sebagai bentuk release emosi dan journaling mungkin (?) Baru sekadar niat, dan mungin tetap tidak akan kutuliskan di sini, melainkan di buku, di note hape, atau bisa jadi di blog baru yang hanya aku saja yang tahu. Sekali lagi, ini baru sekadar RENCANA. Selebihnya pasti butuh eksekusi yang serius: meluangkan waktu, merelakan diri untuk merasakan kembali emosi-emosi yang terpendam, mengingat peristiwa-peristiwa masa lalu, dan oh tentu saja membutuhkan konsistensi. Jadi, Amma, semoga kamu istiqomah ya menulis lagi!
Tahun ini 2025, sudah 10tahun lebih bersama Coretan Awam Am.Amma. Dari mulai nge-blog di laptop lama, posting tipis-tipis lewat hape, kemudian balik lagi nge-blog lewat laptop. Sudah sejauh itu ternyata. Bulan Maret nanti insyaa Allah doi 11 tahun. Blog yang membersamaiku sejak remaja bentar lagi jadi remaja wkwkwk. 10tahun bersama, bukankah itu tandanya aku orang yang setia? Hahaha iya dong, masa enggak. Sama blog saja aku setia. Apalagi sama kamu, kan? Iya dong, masa enggak. Hahaha...
Intinya, blog ini adalah refleksi. Adalah kenangan. Adalah caraku memotret dalam bentuk tulisan. Adalah caraku untuk kau kenal. Adalah caraku agar rindumu terobati jika nanti kamu rindu aku.
Dan semoga blog ini akan menjadi salah satu wasilah yang memberatkan timbangan kebaikanku di akhirat kelak. Menjadi salah satu wasilah Allah meridhai ku masuk surga. Aamiin.
Oiya, ini aku di 2016, kalau saja kamu belum tahu aku yang mana. Hehehe.
Maros, 04 Januari 2025 - 04 Rajab 1446
Komentar
Posting Komentar