Langsung ke konten utama

Perempuan di Depan Cermin

Selama ini hidupnya baik-baik saja
Ke sekolah setiap hari
Belajar walau tak giat
Kerja PR walau kadang kelabakan
Ikut kompetisi ini itu,
Kalau menang Alhamdulillah
Kalau kalah ya dinikmati

Selama ini hidupnya baik-baik saja
Menghabiskan kue-puding buatan mama
Meminta bapak mengantar ke mana-mana
Mengganggu adik sampai menangis
Atau sibuk mengagumi kakak-kakak seorganisasi

Selama ini hidupnya baik-baik saja
Menghabiskan lembar-lembar novel walau membacanya begitu lelet
Menulis puisi walau tak seindah para pujangga
Menyanyikan lagu kesukaan walau suaranya sumbang berisik
Tak lupa menonton drama walau hanya ada tiga judul yang diputar berulang

Selama ini hidupnya baik-baik saja
Pergi pagi-pulang siang,  kalau sore ditelepon berkali-kali,  malam apalagi
Menikmati liburan, yang selalu saja hanya di rumah
Jika waktu perpisahan sekolah tiba dan rekreasi sudah di depan mata, ia menyiapkan hati untuk dibawa ke rumah nenek
Mama bapaknya tidak akan mengizinkan si anak gadis pergi sendiri ke acara demikian
Katanya nanti akan ada waktunya

Selama ini hidupnya baik-baik saja
Melewati malam-malam panjang yang dirapal penuh doa juga mimpi
Ingin punya ini,  punya itu
Mau ke Mekkah, Madinah,  Palestina,  dan Belanda
Suka-sukanya
Ini hidupnya,  mimpinya, do'anya

Semuanya dilalui dengan baik-baik saja
Meski banyak keluhan juga lelah yang kerap terasa
Jangan ditanya tentang bosan, karena ia juga manusia biasa
Tentu saja pernah terbesit

Tapi ia baik-baik saja
Sampai kamu datang mengusik
Menyeludup di dalam pikiran seorang gadis tujuh belas tahun
Membuatnya jatuh sakit
Demam
Muntah-muntah
Merepotkan banyak orang
Oh, juga jatuh hati barangkali

Yang kutahu,
Air matanya jatuh berkali-kali di hadapan Rabbnya
Rasa bersalah juga kecewa bercampur aduk
Pun ketakutan-ketakutan yang bercokol di dalam dada

Dikiranya, jatuh hati adalah kesalahan

Dikiranya, jatuh hati adalah penghianatan atas dirinya sendiri yang sudah berjanji untuk fokus belajar

Mau bercerita tapi tentu saja sia-sia

Ingin merutuk tapi entah pada siapa

Sebab sungguh tak tahu malu jika ia menyalahkan keadaan yang mempertemukan

Terakhir kali,  kulihat ia meminta kekuatan pada Tuhannya
Memohon agar hatinya tak selembek agar-agar
Mengemis agar keimanannya senantiasa dikokohkan
Merayu agar ia dipertemukan dengan orang-orang baik, yang bisa selalu mengingatkan
Yang tak sungkan beramar ma'ruf nahi munkar
Kemudian dipeluknya dirinya sendiri
Sesekali menghela napas panjang
Ada kelegaan mengganti sesaknya
Lalu diusapnya air mata yang telah menganak sungai

Kejadian itu sekitar tiga atau empat tahun silam

Perempuan yang menangis di antara kebingungannya : hatinya jelas jatuh, tapi lisannya tegas menolak.

Lalu setelahnya ia kembali merapal doa tentang mimpi-mimpi
Menyibukkan diri di dalam dan di luar kampus
Juga bolak-balik rumah sakit ketika ibunya harus menjalani perawatan intensif

Kini perempuan itu berdiri di hadapanku
Pantulan wajahnya tersenyum penuh arti
Perempuan di depan cermin ini menatapku tanpa jeda
Tak ingin lagi jatuh
Tak ingin lagi menyakiti diri sendiri dengan rasa bersalah : takut dosa
Sekali lagi meminta pada Tuhannya,
Kekuatan hati seorang perempuan.

***

Maros,  07 Juli 2019

Komentar

Postingan populer dari blog ini

First Page of 2025 : Refleksi 10Tahun Bersama Blog-ku Tercintaaaa!!!!!

Assalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh. Annyeong ayyuhannas! Mari memulai postingan pertama di 2025 ini dengan menyebut nama Allah. Alhamdulillahilladzi bini'matihi tathimusshalihat. Alhamdulillah 'ala kulli hal. Masyaa Allah, Allahumma Bariik. Jujur saja agak speechless dengan judul di atas. Dengan izin Allah 10 tahun lebih dibersamai blog ini, huhuhu terharu :') Suka duka, marah-marah, teriakan gak jelas, puisi, cerpen yang agak alay, sumpah serapah, dan doa-doa pernah kuposting di sini.  Sekira tahun 2012 atau 2013, pertama kali kukenal platform ini: Blogger. Dikenalkan dan diajarkan oleh guru TIK-ku di SMP, Kak Abhe, beberapa kali buat blog, lalu lahirlah blog ini di 2014, terinspirasi dari kakak-kakak FLP CaMar yang waktu itu rata-rata ngepost tulisannya di blog. Lalu di tahun yang sama aku bergabung dengan komunitas blogger pelajar di Maros.  10 tahun bersama, kalau membesarkan anak harusnya sih sudah kelas 4 SD yah. 10 tahun bersama, kalau saja konsisten nge...

Keyakinanku pada Allah

Setelah semua yang kulalui sejak catatan terakhirku di blog ini, Desember 2021, aku ingin berbaik sangka saja pada Allah. Bahwa apa yang kujalani murni karena Allah tak pernah salah memilih pundak. Semua yang terjadi adalah takdir terbaik yang telah Allah tetapkan untukku. Yang baik semoga selalu dengan khidmat kusyukuri, sedang dari yang tak kusenangi semoga ada banyak hikmah dan pelajaran yang bisa dipetik. Aku percaya tidak ada takdir Allah yang buruk, dan demikianlah cara Allah untuk mentarbiyahku dengan sabar dan syukur. Allah... Allah...Sungguh aku mencintai-Mu, dan sungguh aku tahu Engkaulah yang paling sayang dan paling cinta padaku. Semoga selalu kuingat dan tertanam kuat dalam jiwa dan perilakuku kecintaan itu. Semoga tak sekadar ucapan di lisan saja.  Allah... Allah... kali ini dan berjuta-juta kali lagi, aku ingin berbaik sangka saja pada-Mu. Bahwa akan ada hari dimana Engkau melapangkan dadaku dengan penuh kesyukuran, hingga aku sembuh dan lepas dari rasa sakit yang pe...

Semoga kamu.....

Semoga kamu adalah orang yang selalu menanyakan dan mengutamakan perasaanku lebih dulu.  Semoga kamu selalu bersedia mendengarkan cerita dan dua puluh ribu kata perhariku.  Semoga kamu menyayangiku dengan bukti dan tindakan.  Semoga kamu bisa mengerti betapa berartinya tidur siang bagi aku yang chefalgia.    Semoga kamu adalah orang yang saat pulang kerja selalu bawa hadiah kecil untukku.  Semoga kamu selalu bisa memilih makanan yang tepat dan enak saat aku bilang terserah.  Semoga kamu selalu jadi paparazzi pribadiku yang selalu take foto dan video candidku dalam pose yang cantik, hahaha...  Semoga kamu selalu bersyukur dan memberi ridho atas diriku. Semoga kamu suka melucu untukku dan membuatku tertawa.  Semoga kamu orang yang rapih dan disiplin tapi mendisiplinkanku dengan cinta, hehehe. Semoga kamu tak sungkan mengerjakan urusan rumah tangga: mencuci, melipat, menyapu, menyetrika, memasak. Bukan apa-apa, semoga kamu menjadi teladan yang b...