Langsung ke konten utama

Gramedia Hari Ini

Hari ini, akhirnya aku ke Gramedia. Sesuai rencana awal, pengen me time di sana. Jadi perginya sendiri. Ba'da dzuhur, siap-siap tancap gas dari kampus, padahal rencananya mau berangkat sore setelah perkuliahan selesai. Alhamdulillah, timing-nya pas banget, bisa pulang cepat.

Gramedia hari ini adalah Gramedia di Mall Ratu Indah, selain dekat dari kampus dan kosan, juga suka sekali dengan musholahnya. Eh, bisa parkir murah juga di toko Agung :D

Sampai di sana, ga pake leyeh-leyeh lagi, langsung ke Gramedianya dong ya. Terus cari buku, dan, hap. Dilahap hehehe...

Pilihanku jatuh pada Kita Pernah Salah, karya kak Ariashinta dan Fuadbakh. Bukan buku pilihan sih sebenarnya, tapi memang sudah diincar bahkan sebelum buku ini terbit. Qadarullah, karena tabungan yang tak sampai-sampai (sering dipake. Dikit sih, tapi sering, huhu T_T), honor penelitian belum ada di tangan, dan ikhtiar beasiswa HMJ ternyata juga belum berjodoh, maka di sinilah aku. Berdiri sendiri, dengan tas punggung yang Alhamdulillah isinya hanya tinggal buku catatan kecil, kotak bekal, dompet, dan remeh-temeh kecil lainnya.

Beruntunglah sebelum ke sini aku sudah mencharge diriku. (Sudah makan maksudnya) See, tidak ada kursi di sini. Haha, memang susah sepantasnya seperti itu kan. Coba kalau ada kursi, itu namanya perpustakaan.

Jadi nikmati sajalah, Am, berdiri sampai kamu capek dan memilih pulang atau beli bukunya, tapi besok ga bisa makan sama beli bensin, huff -_-

Itu tadi bukunya berapa halaman ya? Lupa lihat. Me time kali ini benar-benar quality banget sama bukunya Kak Aria. Berdiri sejak jam setengah 1 sampai setengah 6 sore booo. Hahaha, cuma dijada sama sholat ashar, terus balik lagi baca bukunya. Kira-kira Kak Aria marah ga yah kalau tahu aku baca bukunya tapi ga beli -,- Iya, aku baca bukunya sampai selesai. Benar-benar di luar dugaan, mengingat kecepatan membacaku sungguh tidak bisa dibanggakan T_T (lain waktu mungkin akan kuceritakan tentang kelambananku dalam membaca) -,-

Udah capek banget sih berdirinya, belum lagi ini ransel kok rasanya makin berat ya? Untung sudah dikeluarkan isinya yang lain, coba kalau tadi ke sini dengan berat tas seperti biasanya, subhanallah, tak terbayangkan sudah. Meski belum bisa beli bukunya, tapi aku semakin niat untuk beli setelah baca. Masyaa Allah, bagus banget bukunya. Di pikiranku saat ini adalah, kudu punya buku ini, (meskipun belum tahu caranya gimana), yang penting niat aja dulu, seperti kata Kak Aria, banyakin doa dan ikhtiar, karena kita ga tahu kapan Allah akan ngabulin doa kita.

Ya Allah, pengen punya buku ini, bagus banget ini dibaca sama adek-adek aku. Ya Rabb, bantu Amma dong biar tabungannya ga dibobol-bobol sendiri lagi. Dan semoga kalau sudah punya bukunya, bisa berberkah. Bermanfaat juga untuk orang lain. (Doaku dalam hati)

Terus-terus nengok ke kiri, ada buku yang juga sudah lama kuincar, tapi belum kesampaian baca sampai sekarang, Beauty Under Cover karya Dr. Davrina Rianda. Aku ngulang doa lagi.

Pas mau balikin Kita Pernah Salah ke tempatnya, kakiku kesandung. Oh, ada buku yang baru mau masuk rak ternyata. Mbaknya kemana ya. Kasihan ini bukunya sampai ketendang. Eh, eh, itu apa ya. Mataku menangkap satu buku bersampul salem, Muslimah Produktif judulnya, eh bener ga ya? Aku tidak begitu memperhatikan judulnya. Langsung buka daftar isi, dan... Yaa Allah, mau buku ini juga, hiks. Amma banyak banget maunya ya Yaa Allah, huhu... Tapi karena perut yang sudah keroncongan, belum lagi kaki dan punggung yang sudah pegal-pegal, maka kucukupkan hanya dengan membaca daftar isinya saja.

Di kamar kos, kepikiran terus sama tiga buku itu, sampai pas ngetik ini di hape, ada telpon via WhatsApp, dari Inovasi.

"Ya, Assalamualaikum, kenapa?"
"Kak, ini saya, temannya Kak Indah, dia masuk rumah sakit"

Hmm hmmm hmmmm hmmmm....

Si Raisa itu benar-benar, pasti lupa makan lagi!

***
Makassar, 20 Desember 2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

First Page of 2025 : Refleksi 10Tahun Bersama Blog-ku Tercintaaaa!!!!!

Assalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh. Annyeong ayyuhannas! Mari memulai postingan pertama di 2025 ini dengan menyebut nama Allah. Alhamdulillahilladzi bini'matihi tathimusshalihat. Alhamdulillah 'ala kulli hal. Masyaa Allah, Allahumma Bariik. Jujur saja agak speechless dengan judul di atas. Dengan izin Allah 10 tahun lebih dibersamai blog ini, huhuhu terharu :') Suka duka, marah-marah, teriakan gak jelas, puisi, cerpen yang agak alay, sumpah serapah, dan doa-doa pernah kuposting di sini.  Sekira tahun 2012 atau 2013, pertama kali kukenal platform ini: Blogger. Dikenalkan dan diajarkan oleh guru TIK-ku di SMP, Kak Abhe, beberapa kali buat blog, lalu lahirlah blog ini di 2014, terinspirasi dari kakak-kakak FLP CaMar yang waktu itu rata-rata ngepost tulisannya di blog. Lalu di tahun yang sama aku bergabung dengan komunitas blogger pelajar di Maros.  10 tahun bersama, kalau membesarkan anak harusnya sih sudah kelas 4 SD yah. 10 tahun bersama, kalau saja konsisten nge...

Keyakinanku pada Allah

Setelah semua yang kulalui sejak catatan terakhirku di blog ini, Desember 2021, aku ingin berbaik sangka saja pada Allah. Bahwa apa yang kujalani murni karena Allah tak pernah salah memilih pundak. Semua yang terjadi adalah takdir terbaik yang telah Allah tetapkan untukku. Yang baik semoga selalu dengan khidmat kusyukuri, sedang dari yang tak kusenangi semoga ada banyak hikmah dan pelajaran yang bisa dipetik. Aku percaya tidak ada takdir Allah yang buruk, dan demikianlah cara Allah untuk mentarbiyahku dengan sabar dan syukur. Allah... Allah...Sungguh aku mencintai-Mu, dan sungguh aku tahu Engkaulah yang paling sayang dan paling cinta padaku. Semoga selalu kuingat dan tertanam kuat dalam jiwa dan perilakuku kecintaan itu. Semoga tak sekadar ucapan di lisan saja.  Allah... Allah... kali ini dan berjuta-juta kali lagi, aku ingin berbaik sangka saja pada-Mu. Bahwa akan ada hari dimana Engkau melapangkan dadaku dengan penuh kesyukuran, hingga aku sembuh dan lepas dari rasa sakit yang pe...

Semoga kamu.....

Semoga kamu adalah orang yang selalu menanyakan dan mengutamakan perasaanku lebih dulu.  Semoga kamu selalu bersedia mendengarkan cerita dan dua puluh ribu kata perhariku.  Semoga kamu menyayangiku dengan bukti dan tindakan.  Semoga kamu bisa mengerti betapa berartinya tidur siang bagi aku yang chefalgia.    Semoga kamu adalah orang yang saat pulang kerja selalu bawa hadiah kecil untukku.  Semoga kamu selalu bisa memilih makanan yang tepat dan enak saat aku bilang terserah.  Semoga kamu selalu jadi paparazzi pribadiku yang selalu take foto dan video candidku dalam pose yang cantik, hahaha...  Semoga kamu selalu bersyukur dan memberi ridho atas diriku. Semoga kamu suka melucu untukku dan membuatku tertawa.  Semoga kamu orang yang rapih dan disiplin tapi mendisiplinkanku dengan cinta, hehehe. Semoga kamu tak sungkan mengerjakan urusan rumah tangga: mencuci, melipat, menyapu, menyetrika, memasak. Bukan apa-apa, semoga kamu menjadi teladan yang b...