Langsung ke konten utama

Selamat Jalan, Pak Arham :'(

Perasaan tidak memiliki barometer, atau neraca untuk menimbangnya dan disimpulkan: lebih besar, lebih banyak, lebih sedikit, lebih dalam, dari apa/sesiapa.


***


Allahummagfirlahu warhahmu wa ‘afihi wa’fu ‘anhu.
:'(  

Rasanya masih tidak percaya dengan berita duka yang menghampiri. Tadi pagi, masih kubalas salamnya, kulihat senyum tulusnya, kusalim tangannya. Siapa sangka itu salam terakhir yang kudengar darinya. Siapa sangka itu terakhir kali kulihat senyumnya, indah, ceraaah sekali. Dan suatu kesyukuran masih sempat diberi kesempatan untuk menjabat tangannya, memohon maaf pada beliau. 

"Minal Aidin, Pak"
Lantas beliau sambung, "Wal Faidzin"





Yaa Allah, pagi tadi beliau baik-baik saja.



Banyak yang kehilangan, dan merasa kehilangan atas panggilan-Mu padanya, Yaa Allah. Pun saya, entah pada mereka yang kehilangan atau sekadar merasa kehilangan. 


"Saya mau kasih tahu, jadi kalian ini harus ambil tahu..." itu kata-kata andalan beliau.

Kalau marah, beliau cuma bilang, "Dengan segala hormat, tolong diperhatikan..."
 
"Suku pertama pangkat dua, ditambah dua kali suku pertama kali suku ke dua, ditambah suku ke dua pangkat dua..." itu rumus yang paling kuingat dari beliau.


Di beberapa ujian, terutama bahasa Inggris, saya sering bertanya ketika beliau mengawas. Di ujian matematika, beliau selalu memberi penjelasan setelah kukumpul lembar jawabanku. Saat galau karena Gasing, Ripnas, dan Smention, beliau selalu memberi saran. Selalu tersenyum, menyemangati. Bahkan pintu rumahnya selalu terbuka lebar. Belum lagi ketika di kelas, tak terhitung seberapa lapang hatinya yang dengan sabar megajari kami. Dan beribu kebaikan beliau... 


Allahummagfirlahu warhahmu wa ‘afihi wa’fu ‘anhu. 

Selamat jalan, Pak Arham. 
Jalanmu Husnul Khotimah, insya Allah :')
Semoga syurga tempatta kembali. 


***

Senin, 27 Juli 2015
Di senin pertama setelah libur Ramadhan
Kami kehilangan satu guru terbaik kami, guru tercinta kami
SMAKES berduka :'(


Komentar

Postingan populer dari blog ini

First Page of 2025 : Refleksi 10Tahun Bersama Blog-ku Tercintaaaa!!!!!

Assalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh. Annyeong ayyuhannas! Mari memulai postingan pertama di 2025 ini dengan menyebut nama Allah. Alhamdulillahilladzi bini'matihi tathimusshalihat. Alhamdulillah 'ala kulli hal. Masyaa Allah, Allahumma Bariik. Jujur saja agak speechless dengan judul di atas. Dengan izin Allah 10 tahun lebih dibersamai blog ini, huhuhu terharu :') Suka duka, marah-marah, teriakan gak jelas, puisi, cerpen yang agak alay, sumpah serapah, dan doa-doa pernah kuposting di sini.  Sekira tahun 2012 atau 2013, pertama kali kukenal platform ini: Blogger. Dikenalkan dan diajarkan oleh guru TIK-ku di SMP, Kak Abhe, beberapa kali buat blog, lalu lahirlah blog ini di 2014, terinspirasi dari kakak-kakak FLP CaMar yang waktu itu rata-rata ngepost tulisannya di blog. Lalu di tahun yang sama aku bergabung dengan komunitas blogger pelajar di Maros.  10 tahun bersama, kalau membesarkan anak harusnya sih sudah kelas 4 SD yah. 10 tahun bersama, kalau saja konsisten nge...

Keyakinanku pada Allah

Setelah semua yang kulalui sejak catatan terakhirku di blog ini, Desember 2021, aku ingin berbaik sangka saja pada Allah. Bahwa apa yang kujalani murni karena Allah tak pernah salah memilih pundak. Semua yang terjadi adalah takdir terbaik yang telah Allah tetapkan untukku. Yang baik semoga selalu dengan khidmat kusyukuri, sedang dari yang tak kusenangi semoga ada banyak hikmah dan pelajaran yang bisa dipetik. Aku percaya tidak ada takdir Allah yang buruk, dan demikianlah cara Allah untuk mentarbiyahku dengan sabar dan syukur. Allah... Allah...Sungguh aku mencintai-Mu, dan sungguh aku tahu Engkaulah yang paling sayang dan paling cinta padaku. Semoga selalu kuingat dan tertanam kuat dalam jiwa dan perilakuku kecintaan itu. Semoga tak sekadar ucapan di lisan saja.  Allah... Allah... kali ini dan berjuta-juta kali lagi, aku ingin berbaik sangka saja pada-Mu. Bahwa akan ada hari dimana Engkau melapangkan dadaku dengan penuh kesyukuran, hingga aku sembuh dan lepas dari rasa sakit yang pe...

Semoga kamu.....

Semoga kamu adalah orang yang selalu menanyakan dan mengutamakan perasaanku lebih dulu.  Semoga kamu selalu bersedia mendengarkan cerita dan dua puluh ribu kata perhariku.  Semoga kamu menyayangiku dengan bukti dan tindakan.  Semoga kamu bisa mengerti betapa berartinya tidur siang bagi aku yang chefalgia.    Semoga kamu adalah orang yang saat pulang kerja selalu bawa hadiah kecil untukku.  Semoga kamu selalu bisa memilih makanan yang tepat dan enak saat aku bilang terserah.  Semoga kamu selalu jadi paparazzi pribadiku yang selalu take foto dan video candidku dalam pose yang cantik, hahaha...  Semoga kamu selalu bersyukur dan memberi ridho atas diriku. Semoga kamu suka melucu untukku dan membuatku tertawa.  Semoga kamu orang yang rapih dan disiplin tapi mendisiplinkanku dengan cinta, hehehe. Semoga kamu tak sungkan mengerjakan urusan rumah tangga: mencuci, melipat, menyapu, menyetrika, memasak. Bukan apa-apa, semoga kamu menjadi teladan yang b...