Langsung ke konten utama

Masih Tentang Perempuan




Hai hai... Assalamu'alaikum. Sebagai pembuka, ada kekata yang terlebih dulu ingin kuutarakan.

"Aku rindu... ah, tidak. Bukan aku, tapi jemariku, hatiku juga -mungkin- mungkin juga... ugh! intinya aku rindu... menarikan jemari di atas keyboard  laptopku. "


 Keping kenangan dari SDN 24 Parepare :') Hancurnya tulisanku -_-


Perempuan-Perempuan Perkasa
*entah siapa nama penulisnya, tidak ada yang tercantum di secarik kertas itu*
Perempuan-perempuan pembaca di pagi buta
dari manakah mereka?
Ke stasiun kereta datang di bukit-bukit desa
Sebelum peluit kereta pagi terjaga
 Sebelum hari bermula ke pesta kerja

Perempuan-perempuan yang membawa bakul dalam kereta,
dari manakah mereka?
Dari atas roda-roda baja mereka berkendang
Mereka berlomba dengan surya ke gerbang kota
Merebuk hidup di pasar-pasar kota

Perempuan-perempuan ini, yang membawa bakul di pagi buta
siapakah mereka?
Mereka adalah ibu-ibu berhati baja
Perempuan-perempuan perkasa
Akar-akar melata dari tanah perbukitan turun ke kota mereka
Cinta kasih yang bergerak menghidupi desa demi desa.

Tertanggal, 12 Januari 2010
 
 ***

Masih tentang perempuan, tentang kekuatan dari dalam yang sejurus dengan dua wanita. Pernahkah terbesit tentang wanita-wanita yang kokoh bahunya menopang hidup. Tegar jiwanya menerjang liku jalan-jalan berbatu. Tentang bait puisi yang kujumpai di bangku sekolah dasar. Puisi itu bertuan, hanya saja tak ada nama penulisnya di situ. Mungkin saya lupa atau bahkan abai kala itu. 

Saya ingat itu pelajaran mengubah puisi menjadi prosa *yaiyalahkandisituadatulisannya* karena ini salah satu materi yang menurut saya sukar dan pada waktu itu sama sekali tidak menarik minatku, jadilah tulisan saya bak cakar meong begitu -___- *beladiri*. Tapi terlepas dari semua itu, yang paling tidak kumengerti adalah maknanya. Waktu itu, kelas 6 SD. Dan saya sama sekali tidak tertarik dengan puisi. Rangkaian kata rumit yang menyebalkan.

Tapi, ketika kutemukan kembali secarik kertas itu, ada yang sesuatu yang menggetarkan hati. Karena teka-teki yang dahulu kuanggap menyebalkan ternyata begitu besar maknanya. Tentang perempuan. Perjuangan. Pengorbanan.

Pernah dengar ungkapan bahwa di balik suksesnya seorang lelaki selalu ada wanita hebat di belakangnya? Dan saya menganggukkannya. Tapi bukankah laki-laki dan perempuan saling melengkapi?

Habis Gelap Terbitlah Terang. Bapak adalah orang pertama yang mengenalkanku pada semboyan itu, meski lagu Ibu Kita Kartini telah lebih dulu kudapatkan di sekolah. Karena semboyan itu pula saya mulai menyukai cerita-cerita pendek dan sejarah. Itu artinya, di balik hobbi membacaku, ada bapak yang memeloporinya. Seimbangkan. 

Ah, makin jauh makin absurd saja tulisan ini. Padahalkan awalnya saya cuma ingin bilang  Selamat Hari Kartini, untuk Mama, untuk Ibu Kartini, untuk Ibu-Ibu guruku, untuk diriku, dan untuk semua perempuan di Indonesia.

Karena kita adalah perempuan. Maka tegarlah, tersenyumlah. Sebab sejak dahulu, segala rintangan mampu kita lewati meski 'katanya' kita tercipta dari tulang rusuk lelaki. 
Jikalau kita perempuan. Saling menguatkan, saling menggenggam. Maka tak menutup kemungkinan akan ada kekuatan yang menandingi hatinya dua wanita. 

Karena kita perempuan :)




Maros, 21 April 2015.23:48 wita


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

First Page of 2025 : Refleksi 10Tahun Bersama Blog-ku Tercintaaaa!!!!!

Assalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh. Annyeong ayyuhannas! Mari memulai postingan pertama di 2025 ini dengan menyebut nama Allah. Alhamdulillahilladzi bini'matihi tathimusshalihat. Alhamdulillah 'ala kulli hal. Masyaa Allah, Allahumma Bariik. Jujur saja agak speechless dengan judul di atas. Dengan izin Allah 10 tahun lebih dibersamai blog ini, huhuhu terharu :') Suka duka, marah-marah, teriakan gak jelas, puisi, cerpen yang agak alay, sumpah serapah, dan doa-doa pernah kuposting di sini.  Sekira tahun 2012 atau 2013, pertama kali kukenal platform ini: Blogger. Dikenalkan dan diajarkan oleh guru TIK-ku di SMP, Kak Abhe, beberapa kali buat blog, lalu lahirlah blog ini di 2014, terinspirasi dari kakak-kakak FLP CaMar yang waktu itu rata-rata ngepost tulisannya di blog. Lalu di tahun yang sama aku bergabung dengan komunitas blogger pelajar di Maros.  10 tahun bersama, kalau membesarkan anak harusnya sih sudah kelas 4 SD yah. 10 tahun bersama, kalau saja konsisten nge...

Keyakinanku pada Allah

Setelah semua yang kulalui sejak catatan terakhirku di blog ini, Desember 2021, aku ingin berbaik sangka saja pada Allah. Bahwa apa yang kujalani murni karena Allah tak pernah salah memilih pundak. Semua yang terjadi adalah takdir terbaik yang telah Allah tetapkan untukku. Yang baik semoga selalu dengan khidmat kusyukuri, sedang dari yang tak kusenangi semoga ada banyak hikmah dan pelajaran yang bisa dipetik. Aku percaya tidak ada takdir Allah yang buruk, dan demikianlah cara Allah untuk mentarbiyahku dengan sabar dan syukur. Allah... Allah...Sungguh aku mencintai-Mu, dan sungguh aku tahu Engkaulah yang paling sayang dan paling cinta padaku. Semoga selalu kuingat dan tertanam kuat dalam jiwa dan perilakuku kecintaan itu. Semoga tak sekadar ucapan di lisan saja.  Allah... Allah... kali ini dan berjuta-juta kali lagi, aku ingin berbaik sangka saja pada-Mu. Bahwa akan ada hari dimana Engkau melapangkan dadaku dengan penuh kesyukuran, hingga aku sembuh dan lepas dari rasa sakit yang pe...

Semoga kamu.....

Semoga kamu adalah orang yang selalu menanyakan dan mengutamakan perasaanku lebih dulu.  Semoga kamu selalu bersedia mendengarkan cerita dan dua puluh ribu kata perhariku.  Semoga kamu menyayangiku dengan bukti dan tindakan.  Semoga kamu bisa mengerti betapa berartinya tidur siang bagi aku yang chefalgia.    Semoga kamu adalah orang yang saat pulang kerja selalu bawa hadiah kecil untukku.  Semoga kamu selalu bisa memilih makanan yang tepat dan enak saat aku bilang terserah.  Semoga kamu selalu jadi paparazzi pribadiku yang selalu take foto dan video candidku dalam pose yang cantik, hahaha...  Semoga kamu selalu bersyukur dan memberi ridho atas diriku. Semoga kamu suka melucu untukku dan membuatku tertawa.  Semoga kamu orang yang rapih dan disiplin tapi mendisiplinkanku dengan cinta, hehehe. Semoga kamu tak sungkan mengerjakan urusan rumah tangga: mencuci, melipat, menyapu, menyetrika, memasak. Bukan apa-apa, semoga kamu menjadi teladan yang b...