123 hari sejak nenek berpulang, dan aku masih sering menangis. Di pagi dan siang hari saat aku seorang diri di rumah atau malam sebelum tidur. Banyak hal yang mengingatkanku pada nenek. Ingatan tentang hari-hari terakhir beliau, kebaikan-kebaikannya sepanjang hidupku, dan ketabahannya yang ternyata jauh lebih besar dari yang kuduga. Hatiku sedih dan terenyuh di waktu yang sama. Rasanya sesak, tetapi aku tidak punya pilihan lain selain mendoakannya. Bagaimana ini? Aku takut rinduku, air mataku, dan perasaan sedih ini jadi menyusahkan beliau di sana. Aku bukannya tidak ikhlas. Aku hanya rindu.. Rindu yang berakhir dengan air mata dan rasa sedih. Ternyata, kehilangan karena kematian adalah luka yang akan dibawa seumur hidup. Bukan karena kita tidak ikhlas, tetapi karena kesadaran bahwa kita tidak akan bertemu lagi di dunia ini. Bahwa kita tidak bisa memeluknya lebih lama. Bahwa kita mulai lupa aroma tubuhnya. Luka itu besar dan menganga, namun tidak terlihat. Entah seratus, ser...
Barakallahu fii Umrik Iin Cem *ups*
Sebagai do'a untuk yang ulang tahun di Jum'at Barokah kemarin. Di hujan pertama setelah kemarau panjang
Sebut saja saya teman yang tak ingat kawannya. Teman lupa kulitnya, atau apapun itu. Maaf, bukannya lupa dengan ulang tahunmu Jum'at kemarin (071114). Bukan pula karena aku tak melihat di beranda facebookmu yang banjir ucapan. Sungguh, aku ingat. Hanya saja, ada suatu hal yang harus membuat jemariku tercekat ketika hendak mengucapkan itu.
Mianhae, jeongmal mianhae :D
Foto terbaru bareng dia, 160814
Hey, sista, seventeen right?
Ah, saya masih 16. Itu artinya kau lebih tua kan? :P Jadi saya harus panggil kakak, ya? Ogah ah, :P Kitakan sama-sama regu empat. Masih ingat? Wajib! *kalau tidak ingat, bombe'ko* Kitakan sama-sama Pelangi Sesat. Kitakan sama-sama cantik :P Kitakan sama-sama narsis :P
Kitakan.....
Hey, sista,
sebagai yang dituakan, aku ingin bertanya, bagaimana sensasi usia tujuh belas tahunmu? Apa harapanmu? Apa saja yang telah kau capai? Sejauh mana kau melangkah? Tapi kurasa, cukup kau jawab saja dalam hatimu. Biarkan aku mencari jawabannya sendiri, seperti biasa :D
Hey, sista,
Masih ingatkah dengan pertemuan pertama kita *Ceileeeee* Masih ingatkah berapa banyak kenangan yang kita lalui bersama? Jika lupa, biar kuingatkan, setelah itu kujewer kupingmu *poreku* :D
Yang pertama dan yang utama kita adalah regu empat. Kubu kocak yang di dalamnya ada kakak senior yang ngefans sama juniornya. Ada Tiwi yang jadi sumber perhatian, (kita), ada Nuzul, yang dulu ngajak berantem sama kamu x_x.
Kita sekelas dari kelas satu sampai tamat SMP. Sampai bosan saya lihat mukamu :P *bo'ong ja* Seregu dalam grup ansambel, dalam drama (kw 2nya FTP) Di Bahumu Kubagi Dukaku, pergi warnet bareng-bareng, apa lagi diiii'?
Kita juga selalu jalan kaki bareng kalau mau ke rumahmu. Kita pernah satu kelompok dalam proyek besar pembuatan video kita di kelas sembilan.
Ingat-ingat ki!
Kukira, kita akan tetap dalam satu naungan atap sekolah. Kukira, kita akan terus bersama menuntut ilmu. Nyatanya, tidak ada yang abadi, sebab keabadian itu hanya milik-Nya.
Hey, sista, bagaimana Putih Abu-Abumu?
Kita pernah bermimpi menggunakan seragam itu. Nyatanya, tak ada putih abu-abu dalam list seragamku. Bahkan tak ada seragam pramuka lagi. Tapi mimpi kita masih sama, bukan? Menjemput masa depan dengan senyum merekah, diiringi haru dan kebanggaan orang tua kita yang membuncah. Semoga. Aamiin.
Ayu-Amma-Iin
*kentara ji yang tidak pakai baju pramuka*:D
So untuk teman SMPku, Iin Mulyani Ishaq, a.k.a Iin Okashi
Yang katanya selalu disuruh jalan cewek, santai bin kalem, yang kulitnya kopi-susu, yang mukanya mirip bule, yang paling sering nangis di kelas,
Barakallahu fii umrik. Selamat hari jadi, teman.
Semoga segala harapmu, mimpimu, dan do'amu bisa kau capai sesuai target. Semoga yang baik-baik menghampiri. Selamat tambah kalem. Semoga makin jadi cewek tulen.
Dan, jangan lupakan kenangan kita :)
Biarkan tulisan ini berdiam diri, sampai kau menemukannya sendiri :P
(Maros,091114)





Komentar
Posting Komentar