Langsung ke konten utama

Catatan terakhir...

Bolehkan?

Kusebut kamu dalam doaku di hari Arafah, bolehkan? 

Kado tanpa Sampul, bede


Hey, Amma-cam, nda ada pembungkus kado kudapat... kukirim begini saja nah. Selamat Ulang Tahun, Am. Dicari sama Keongky tuh...
"Maknailah kesederhanaan 
dan berbahagialah dengan sederhana!"
 
*
Setahun yang lalu, kutulis ini untukmu "Selamat Ulang Tahun Kembarannya Alyssa Soebandono". [aduh, baru awal kata ini, panasmi kurasa pipiku, hahaha] Alhamdulillah, kita masih dipertemukan lagi, masih diberi kesempatan untuk merayakan dengan syahdu perihal umur yang berkurang satu-satu. [Syukur Alhamdulillah :)]

Doa akan selalu tetap sama. Harapan terus bermutasi dan berkembang.

Semakin Amma tua *eh dewasa aja deh, kebahagiaan semakin berubah bentuknya. Inget gak waktu kecil, main hujan-hujanan sudah menjadi kebahagiaan terbesar apalagi kalau pulang ke rumah udah disiapin teh hangat plus pisang goreng. Huuuhh mantappp... [Hahaha, waktu kecil saya mana boleh main hujan-hujanan, maklum, anak mami, belum ada saingan. Yang ada pulang bukannya dapat teh hangat sama pisgor, malah disiapin gula-gula pedis] :D Beranjak SMP, kebahagiaan bisa berwujud terbebas dari hukuman guru killer, gak ada PR, trus ngobrol sama se-genk-an. ;)) Uhuyy... [beranjak SMP, saya yang masih lugu ini mulai terkena virus alay dari teman-teman sekelas, awal perkenalan dengan FLP juga ^_^] pas SMA, mulai sedikit rumit, kok hujan-hujanan udah gengsi, [ini malah yang paling kusukai, kak, apalagi kalau hujannya bercampur keringat perjuangan, sambil naik motor, plus tersesat] bebas dari hukuman guru killer juga biasa aja, nah lho?! [kalau ini, ada benarnya sih hehe] Bahagianya kalo liat gebetan alias idola gittuhhh. :P [deh, semacam nyakko' begitu hahaha, kalau liat Minhyuk sama CNBLUE itu maah] hang-out, punya smartphone yang S-nya bisa sampe 6 trus esteler deh, [yang ada St. Rahmah Syam haha]. Fase setelah SMA akan menjadi semakin rumit kayak benang kusut... karna Amma belum nyampe di situ kita cukupkan sampai di sini. Wassalam! [Wa'alaikumsalam!]

*belum selesai kali -_-* [oke, cuss lanjut]
Nah, harapan Kak Iis kali ini, (selain doa yang sebelumnya tetap berlaku sampai akhir zaman) :) 
Siapkanlah dirimu untuk waktu-waktu sulit yang menghentak, membuatmu tersudut di gelap malam, kemudian bertanya-tanya, "Kenapa hidupku seperti ini?" dan seribu pertanyaan galau lainnya yang kalau sudah akut, akan membuatmu tidak bahagia.
Maknailah kesederhanaan, dan berbahagialah dengan sederhana. Seperti traktir kak Iis es krim trus kita makan bareng di bawah pohon sambil ngobrolin sastra [tapi kak Iisnya kejauhan :'( ]. Asyik kan? :D [akan jadi saat-saat yang dirindukan :')]

Nah Amma-cam, Selamat Ulang Tahun, diterima yah gambaran doodle art ku. [diterima dengan lapang dada dan senyuman selebar mungkin haha] Nyontekja di gugel itu, tapi kurubah-rubah sedikit... hehehe [ciri-ciri penyontek yang budiman tawwa,perlu dipertemukan secara langsung dengan Alif yang anti nyontek] bagusji? [bagus binggo, apalagi untuk orang awam menggambar seperti saya ini hiks :'D] Baguslah kak Iis yang buatt.. Ahahaha maksanyabo -.- [apa? ada boboho? mana? mauka minta tanda tangan -_-]

Miss you...:')

[miss you always, kak Autumn :')]

*
Ckrg, 13 Juli 2015

 Kado tanpa sampul bede,
Spesial dari Keongky
Maros, 14 Juli 2015

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku layak, Aku berharga.

Aku pernah merasa sakit, lebih tepatnya merasa tersakiti. Aku pernah merasa ditinggalkan, padahal aku sendiri yang mundur dengan jelas. Aku pernah merasa tidak berharga. Pertanyaan-pertanyaan penuh duri berkelindan di kepalaku. Apakah aku setidakberharga itu untuk diperjuangkan? Apakah aku setidaklayak itu untuk mendapatkan cinta yang tulus? Kurangku apa? Salahku dimana? Aku sudah belajar dan mengupayakan banyak hal, termasuk hatiku, tapi apa yang aku dapatkan?  Kemudian aku berpikir, sebenarnya validasi dari siapa yang kutunggu? Aku cukup dan aku berharga.  Aku sangat berarti untuk keluargaku, sahabatku, dan orang-orang yang ada di sekelilingku. Bagi diriku sendiri. Dan yang paling penting, aku sangaaaaat dicintai oleh Allah, pemilikku. Tempat pulangku. Amma, orang-orang yang dulu membuatmu menangis sesenggukan hanya tidak sanggup melihat cahayamu yang berkilau. Mereka menutup mata dan menghindar. Mereka menyerah dan memilih pergi tanpa menyelam lebih dulu mencari mutiara yan...

First Page of 2025 : Refleksi 10Tahun Bersama Blog-ku Tercintaaaa!!!!!

Assalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh. Annyeong ayyuhannas! Mari memulai postingan pertama di 2025 ini dengan menyebut nama Allah. Alhamdulillahilladzi bini'matihi tathimusshalihat. Alhamdulillah 'ala kulli hal. Masyaa Allah, Allahumma Bariik. Jujur saja agak speechless dengan judul di atas. Dengan izin Allah 10 tahun lebih dibersamai blog ini, huhuhu terharu :') Suka duka, marah-marah, teriakan gak jelas, puisi, cerpen yang agak alay, sumpah serapah, dan doa-doa pernah kuposting di sini.  Sekira tahun 2012 atau 2013, pertama kali kukenal platform ini: Blogger. Dikenalkan dan diajarkan oleh guru TIK-ku di SMP, Kak Abhe, beberapa kali buat blog, lalu lahirlah blog ini di 2014, terinspirasi dari kakak-kakak FLP CaMar yang waktu itu rata-rata ngepost tulisannya di blog. Lalu di tahun yang sama aku bergabung dengan komunitas blogger pelajar di Maros.  10 tahun bersama, kalau membesarkan anak harusnya sih sudah kelas 4 SD yah. 10 tahun bersama, kalau saja konsisten nge...

Ternyata Aku Pernah Sekecewa Ini

Mama, kupikir aku sedang memulai buku baru dalam hidupku. Ternyata mungkin ini hanya bab baru yang ingin mengajarkanku untuk ikhlas, berserah, dan berpasrah sepenuhnya hanya pada Allah.  Mama, aku ingin bercerita panjang denganmu, ingin bertanya banyak hal tentang hatiku yang kini tak karuan. Mama, ada sesak dalam dadaku yang tak bisa kuungkapkan, tak kutemukan tempat senyaman dirimu untuk bercerita dengan jujur dan lepas. Belakangan, sesak ini makin menyiksa dan membuatku sering menangis saat sedang sendiri, sesaat sebelum tidur, saat mandi, saat makan, bahkan saat sedang berkendara. Aku harus bagaimana Ma? Sudah kubawa perasaan campur aduk ini dalam sujud dan tengadah tangan di malam hening. Setelah puas menangis, kurebahkan tubuhku di atas sajadah. Kuusap-usap lantai yang dingin itu. Duhai, Mamaku yang paling kusayang kini terbaring di bawah tanah, dan entah mengapa dalam posisi ini aku merasa amat dekat dengan Mama. Kadang aku jatuh tertidur, kadang pula tangisku semakin jadi, ...