Langsung ke konten utama

Postingan

Catatan terakhir...

Surat untuk Kak Iis yang jauuuh di sana

Hai kak! Di dunia lagi banyak trend baru loh.  Dulu tuh, camping, mendaki, menurutku sesuatu yg susah buat dilakuin, tapi hari-hari ini jadi sering lihat postingan orang-orang lagi hiking, wisata alam juga makin banyak yang bisa di-explore. Terus ada juga trend jogging yang saking nge-trend-nya tuh sampai ada jokinya kak. Joki strava namanya, orang lain yang lari, tapi kita yg ngeklaim dan posting pace strava-nya wkwk. Trend tiktok yang dari dulu memang sudah ada, sekarang makin banyak gayanya. Dari yang stecu-stecu, velocity, hmm apa lagi di', banyak dek pokoknya. Kayaknya tiap bulan tuh, adaaa aja trend tiktokan baru. Terus ini yang paling canggih menurutku kak, AI. Dibaca ei-ai. Semacam google tapi dia lebih hebat, bahkan bisa visualisasikan gambar dan video cuma dari deksripsi yang kita ketik. Agak ngeri dikit sih yah kalau di tangan orang yang salah. Di IG ku juga sering muncul isu-isu mental health, makin banyak orang yang aware. Terus, kalau dulu kita cuma tahu empat jenis k...

Bismillah

Yaa Allah pengen berdamai aja dengan semua luka-luka masa laluku. Aku sayang bapak dan mamaku. Biarlah lukaku dahulu menjadi  pelajaran agar aku tak mengulangi kesalahan yang sama. Yaa Allah insyaa Allah aku ridho, aku ikhlas, aku memaafkan kekhilafan dan jika ada kesalahan mereka. Tolong sayangi kedua orang tuaku. Bahagiakanlah mereka selalu. Sayangi dan lindungi mamaku di dalam kuburnya. Sayangi dan lindungi selalu bapakku, sehatkanlah beliau Yaa Allah. Angkatlah penyakitnya, sembuhkanlah beliau. Hasbiyallahu wa ni'mal wakiil, ni'mal maula wa ni'mannashir.  Rabbighfirli wali wali dayya warhamhuma kama Robbayani shogiro. 

Sudahlah

Ada banyak kata yang berputar-putar di kepalaku, meronta-ronta ingin keluar, entah lewat lisan atau tulisan. Mereka mulai jenuh berdiam diri di dalam sana. Lalu aku si manusia paling egois, terlalu lelah untuk berbicara, juga malas untuk menulis, tentu saja memilih menelan semuanya mentah-mentah.  Oh tidak, semoga aku tak sedang merakit sebuah bom waktu. 

Pada Allah

Rabbi... nggak pengen berkeluh kesah di sini. Tolong dengarkan apa yang dikatakan hatiku. Tolong pahami apa yang dirasakan tubuhku. Mohon beri jalan terbaik menurut Ta' Yaa Allah. Amma pasrah, sepenuhnya berserah padaMu.  Hasbiyallahu wa ni'mal wakil... Ni'mal maula wa ni'mannashir... Laa hawla wa laa quwwata illa billah. 

Memoar Rasa 13 Januari (3)

Mama, mapaddi' ladde' use'ding. Jatuh se sendiri air mataku tiap kuingat waktu kita cerita berdua, membahas perihal kematian, di atas kasur kita saling menangis, memeluk. Mama usap-usap kepalaku, sambil berkata bagaimana kalau kematian memisahkan kita. Mama... Mama... Mapeddi' ladde' aroku. Rindu sekali ka' sama kita Mama. Sungguh Amma masih butuh sekali doa-doa ta. Rindu ka usapan ta' di kepalaku. Mama... kusisir sendiri mi rambutku. Rinduka disisirkan Ma, biasanya kita yang selalu sisirkan ka, bahkan saat Mama sakit keras, masih sering kita sisir rambutku. Mama... rinduka masakan ta, rinduka disuap bertiga sama adek - adekku.  Rinduka makan tengah malam, ditunggui sama Mama sampai pulang ka kerja. Rindu telpon ta minta dibelikan martabak. Yaa Allah... Mama... bagaimana mi Amma... Mama...  Rinduku mau ganggu-ganggui ki eh. Rinduka kasih ketawa ki pas lagi marah ki. Rinduka mau dipeluk sama kita. Rinduka deh Ma, mauka pelukki seperti biasa di tempat tidu...

I Heal Me (1)

Rabbi... Aku sakit, benar-benar sakit. Mohon sembuhkan Yaa Allah. Luka yang kubawa ke mana-mana selama ini kian terasa perih dan menyesakkan. Rabbi... Betapa aku ingin sembuh, sebelum Engkau ambil nyawa ini. Mohon  berkahi segala usahaku dalam mencari penawar sakitku. Mohon beri sebaik-baiknya kesembuhan. Kesembuhan yang tidak menyisakan sakit lagi. Kesembuhan yang tidak menimbulkan penyakit baru. Rabbi... Mereka melihatku tertawa, melihatku bekerja, melihatku marah-marah. Tetapi Engkau yang paling tahu betapa aku menangis dalam hati. Engkau yang paling tahu air mata yang jatuh saat aku seorang diri. Maka mohon Robbi, kiranya ini adalah petunjuk dari-Mu, mohon bukakan jalan dan lancarkan proses penyembuhanku. Hanya Kepada-Mu duhai Rabbi, aku memohon kelapangan hati, mohon ajarkan arti ikhlas yang sesungguhnya. Jika boleh kupinta, aku ingin pulang dalam keadaan hati yang bersih dan sedang mencintai-Mu dengan sangat. Maros, 16 Januari 2021 Di tempat yang sama, dengan doa y...

Memoar Rasa 13 Januari (1)

Sore itu, kami menunggu acc dokter untuk pulang. Alhamdulillah Mama membaik, kata dokter sudah bisa lanjut istirahat di rumah. Insyaa Allah 3 hari lagi check up di poli. Qadarullah, '3 hari lagi' menurut dokter berbeda dengan '3 hari lagi' menurut Allah. Rabu itu mama harusnya melalui berbagai pemeriksaan persiapan kemoterapi (lagi). Tapi kata Allah, rabu itu waktunya untuk istirahat sebelum benar-benar pulang ke kampung abadi. Allah memanggil Mama. Allah mengabulkan tiga do'aku sekaligus. Do'a agar Mama lekas sembuh. Do ' a jika kelak Allah memanggil salah satu dari kami, semoga kami bisa saling mendampingi. Dan do'a semoga Amma bisa selalu ada di samping Mama sampai ajal memisahkan kami. Robbi... Kejadian pagi itu terus terngiang-ngiang di benakku. Betapa Engkau begitu mencintai hamba-Mu lebih dari segala semesta. Robbi... Pagi itu, hanya ada kami berdua di bilik ruang UGD isolasi. Jika bukan karena-Mu, entah seperti apa jadiku. Aku merasa sendir...