123 hari sejak nenek berpulang, dan aku masih sering menangis. Di pagi dan siang hari saat aku seorang diri di rumah atau malam sebelum tidur. Banyak hal yang mengingatkanku pada nenek. Ingatan tentang hari-hari terakhir beliau, kebaikan-kebaikannya sepanjang hidupku, dan ketabahannya yang ternyata jauh lebih besar dari yang kuduga. Hatiku sedih dan terenyuh di waktu yang sama. Rasanya sesak, tetapi aku tidak punya pilihan lain selain mendoakannya. Bagaimana ini? Aku takut rinduku, air mataku, dan perasaan sedih ini jadi menyusahkan beliau di sana. Aku bukannya tidak ikhlas. Aku hanya rindu.. Rindu yang berakhir dengan air mata dan rasa sedih. Ternyata, kehilangan karena kematian adalah luka yang akan dibawa seumur hidup. Bukan karena kita tidak ikhlas, tetapi karena kesadaran bahwa kita tidak akan bertemu lagi di dunia ini. Bahwa kita tidak bisa memeluknya lebih lama. Bahwa kita mulai lupa aroma tubuhnya. Luka itu besar dan menganga, namun tidak terlihat. Entah seratus, ser...
Tujuh belas agustus, tahun 45
Itulah hari kemerdekaan kita
Itulah hari kemerdekaan kita
Hari merdeka, nusa dan bangsa
Hari lahirnya bangsa Indonesia
MERDEKA
Hari lahirnya bangsa Indonesia
MERDEKA
Sekali merdeka tetap merdeka
Selama hayat masih dikandung badan
Kita tetap setia, tetap sedia
Mempertahankan Indonesia
Kita tetap setia, tetap sedia
Membela negara kita
Selama hayat masih dikandung badan
Kita tetap setia, tetap sedia
Mempertahankan Indonesia
Kita tetap setia, tetap sedia
Membela negara kita
***
Aku suka angka satu dan tujuh. Jika digabungkan, menjadi tujuh belas. Aku suka angka tujuh belas. Salah satunya karena Indonesia merdeka di tanggal tujuh belas. Masih tentang tujuh belas, Alhamdulillah sudah sebulan ini kujalani hari dalam petik tujuh belas.
Sebulan bersama tujuh belas adalah pembelajaran, untuk esok dan angka-angka setelahnya.
Siapkanlah dirimu untuk waktu-waktu sulit yang menghentak...
Kupikir, angka sebelum tujuh belas adalah bekal untuk bersua dengan usia tujuh belas. Nyatanya, banyak hal yang tak kutemui sebelumnya, lalu tetiba menghentakku. Ternyata, tujuh belas tak semanis yang orang-orang perbincangkan, meski tak sepahit yang mungkin dipikirkan banyak orang. Sama sekali tidak menyangka bahwa akan ada banyak ketakutan baru yang datang bersama bunga-bunga.
Tiga tahun lalu, tepat tujuh belas agustus, aku sibuk merapalkan lagu-lagu kemerdekaan.
Dengar(dengar) hai dengar (hai dengar)
Nyanyian mulia bagimu pahlawan kusuma bangsa
Dengar(dengar) hai dengar (hai dengar)
Seruan mulia seluruh negara memuji dikau
Dengar derap langkah pahlawan, menuju medan perang
Memanggil setiap putera, ikut bela bangsa
Dengar(dengar) hai dengar(hai dengar)
Nyanyian gembira bagimu pahlawan kusuma bangsa...
Nyanyian mulia bagimu pahlawan kusuma bangsa
Dengar(dengar) hai dengar (hai dengar)
Seruan mulia seluruh negara memuji dikau
Dengar derap langkah pahlawan, menuju medan perang
Memanggil setiap putera, ikut bela bangsa
Dengar(dengar) hai dengar(hai dengar)
Nyanyian gembira bagimu pahlawan kusuma bangsa...
AUBADE 170812 : PADA PAHLAWAN
Kemudian, hingga tiga tahun setelahnya, tujuh belas agustus selalu datang dengan kerinduan dan kenangan.
Berikan daku harapan, kujadikan pegangan
Bila waktu berpisah tiba, tunaikan tuga negara
Ucapan janji setia, kan kusimpan di dada
Kujadikan permata hati, kan kupersembahkan nanti
Tunaikan tugasmu, do'aku slalu
Menangkan tugasmu, restu sluruh bangsamu
Jauh d imata kau nanti, pergi ke perbatasan
Tapi, slalu dekat di hati, kubangga dikau pahlwan
Tapi, slalu dekat di hati, kubangga dikau pahlwan.
Bila waktu berpisah tiba, tunaikan tuga negara
Ucapan janji setia, kan kusimpan di dada
Kujadikan permata hati, kan kupersembahkan nanti
Tunaikan tugasmu, do'aku slalu
Menangkan tugasmu, restu sluruh bangsamu
Jauh d imata kau nanti, pergi ke perbatasan
Tapi, slalu dekat di hati, kubangga dikau pahlwan
Tapi, slalu dekat di hati, kubangga dikau pahlwan.
AUBADE 170812 : BERIKAN DAKU HARAPAN
Hari itu, di tengah khidmatnya upacara bendera, terselip tawa di barisan aubade. Perihal bendera yang tetiba terlepas saking semangatnya mengayun lidi. Semoga 'Si Pelaku' masih ingat.
Dari yakinku teguh
Hati ikhlas kupenuh
Akan karunia-Mu
Tanah air pusaka,
Indonesia Merdeka
Syukur aku sembahkan
Kehadirat-Mu Tuhan.
Hati ikhlas kupenuh
Akan karunia-Mu
Tanah air pusaka,
Indonesia Merdeka
Syukur aku sembahkan
Kehadirat-Mu Tuhan.
AUBADE 170812 : SYUKUR
***
Dan Tujuh Belas Agustus hari itu, akan menjadi hal yang kurindukan. Berbanggalah kalian yang menjadi bagian dari setiap upacara bendera, pun rutinitas di senin pagi yang bagi sebagian orang membosankan. Karena akan tiba masanya, kau merindukan setiap detik pengibaran bendera itu :)
Maros, 17 Agustus 2015
nb: pas ngetik ini, soundtracknya Fifteen :D
nb: pas ngetik ini, soundtracknya Fifteen :D
Komentar
Posting Komentar