Langsung ke konten utama

Catatan terakhir...

Bolehkan?

Kusebut kamu dalam doaku di hari Arafah, bolehkan? 

Tentang: Penghujung November^^

Sesuai janji, akan kembali menarikan jemari di atas keyboard lappyku setelah ujian semester. Yah, walau ujiannya sudah berakhir sejak seminggu yang lalu, hihi^^ 

Ada banyak kisah yang termaktub pada dua bulan penghujung semester ini. November dan Desember. Kisah manis tentang kebersamaan, lika-liku, canda-tawa, tangis, dan tentu saja perjuangan. Menggenggam harapan dan memeluk mimpi. Yah, kupeluk dan kubiarkan meresap ke dalam puing-puing memori. 

Bagiku, menanam mimpi adalah hak dan kewajiban setiap orang. Giat menaburi pupuk harapan dan disirami dengan peluh perjuangan. Semakin banyak mengeluh, semakin ciut pula buah yang dipetik. Semakin semangat, semakin giat, meski persediaan harapan dan peluh semakin menipis, In shaa Allah manis pula buahnya. 

Akhir November ini, adalah suatu kesyukuran memetik satu buah mimpi. Mencicipi nikmatnya harapan dan tetes-tetes perjuangan. Adalah suatu kenikmatan tersendiri mengukir senyum bangga Mama dan Bapak, rasanya begitu membuncah dan meluap-luap. Memperjuangkan jerih-payah bersama Team Panaforalis. Si produk kesehatan siswa yang aman, kreatif, dan mandiri, hahaha :D



 Team Panaforalis tawwa


Biarkan saja mereka mencibir. Biarkan saja mereka memandang sebelah mata, kelak jika kakinya terbentur biar tahu rasa, huahahaha... *eh, astagfirullah. Pokoknya, perjuangan meraih juara II di Kompetisi Gasing 2014 itu, top markotop deh. 

Mulai dari telepon pertama, di rabu petang. Rasanya.... gado-gado campur rujak = nano-nano. Sampai kebawa sakit -___-", Lika-liku mengumpulkan dana (read:penggalangandanabuatketangerang), dan pada akhirnya hanya mampu memberangkatkan saya dan Bu Lilis, tanpa dua pasukan Panaforalis. Lia dan Indah. :( 

Tapi, adalah sebuah pengalaman yang berkesan bisa menghadiri babak final Kompetisi Gasing 2014. Bertemu para finalis yang jenius dan keren-keren (read:berartisayajugadong :D), terutama finalis Video Sains. Beughh... sampai menciut saya lihat presentasi mereka.

Dapat urutan ke-tujuh untuk presentasi, mempertahankan, dan mempertanggungjawabkan video Salep Kutu Air-nya Team Panaforalis di hadapan para juri yang hebat nan mengagumkan. Bertegur sapa dengan Prof. Yohanes Surya, dan kakak-kakak panitia yang kece badai. :D 

Ketiga juri hebat dan mengagumkan
Kak Hari Jipi, Ibu Yenata F. Wijaya, dan Pak Kar Kwee


Finalis Video Sains bersama Prof. Yohanes Surya
(tinggikupemirsa X_x)
Kakak-kakak panitia yang kece badai


 Dan....., jreng... jreng... 

 Juara I -Pasta Gigi Gajah
(Stella Maris BSD)

 Juara II - Salep Kutu Air
(SMK Kesehatan Terpadu Bahagia Primanegara Maros)

 Juara III - Diffraction
(Cahaya Bangsa Classical School)

Dan, pada akhirnya, mari bersama-sama memanen buah kebaikan. Memetik ranumnya mimpi-mimpi yang kita tekadkan. Bermimpi, berjuang. dan berdo'a. 
Jangan pernah takut bermimpi, sebab pemimpi adalah bibit pemimpin.
Calon-calon kapten. :)


Salam hangat untuk November dan kepingan kenangan di Tangerang :)
Maros, 31122014

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku layak, Aku berharga.

Aku pernah merasa sakit, lebih tepatnya merasa tersakiti. Aku pernah merasa ditinggalkan, padahal aku sendiri yang mundur dengan jelas. Aku pernah merasa tidak berharga. Pertanyaan-pertanyaan penuh duri berkelindan di kepalaku. Apakah aku setidakberharga itu untuk diperjuangkan? Apakah aku setidaklayak itu untuk mendapatkan cinta yang tulus? Kurangku apa? Salahku dimana? Aku sudah belajar dan mengupayakan banyak hal, termasuk hatiku, tapi apa yang aku dapatkan?  Kemudian aku berpikir, sebenarnya validasi dari siapa yang kutunggu? Aku cukup dan aku berharga.  Aku sangat berarti untuk keluargaku, sahabatku, dan orang-orang yang ada di sekelilingku. Bagi diriku sendiri. Dan yang paling penting, aku sangaaaaat dicintai oleh Allah, pemilikku. Tempat pulangku. Amma, orang-orang yang dulu membuatmu menangis sesenggukan hanya tidak sanggup melihat cahayamu yang berkilau. Mereka menutup mata dan menghindar. Mereka menyerah dan memilih pergi tanpa menyelam lebih dulu mencari mutiara yan...

First Page of 2025 : Refleksi 10Tahun Bersama Blog-ku Tercintaaaa!!!!!

Assalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh. Annyeong ayyuhannas! Mari memulai postingan pertama di 2025 ini dengan menyebut nama Allah. Alhamdulillahilladzi bini'matihi tathimusshalihat. Alhamdulillah 'ala kulli hal. Masyaa Allah, Allahumma Bariik. Jujur saja agak speechless dengan judul di atas. Dengan izin Allah 10 tahun lebih dibersamai blog ini, huhuhu terharu :') Suka duka, marah-marah, teriakan gak jelas, puisi, cerpen yang agak alay, sumpah serapah, dan doa-doa pernah kuposting di sini.  Sekira tahun 2012 atau 2013, pertama kali kukenal platform ini: Blogger. Dikenalkan dan diajarkan oleh guru TIK-ku di SMP, Kak Abhe, beberapa kali buat blog, lalu lahirlah blog ini di 2014, terinspirasi dari kakak-kakak FLP CaMar yang waktu itu rata-rata ngepost tulisannya di blog. Lalu di tahun yang sama aku bergabung dengan komunitas blogger pelajar di Maros.  10 tahun bersama, kalau membesarkan anak harusnya sih sudah kelas 4 SD yah. 10 tahun bersama, kalau saja konsisten nge...

Ternyata Aku Pernah Sekecewa Ini

Mama, kupikir aku sedang memulai buku baru dalam hidupku. Ternyata mungkin ini hanya bab baru yang ingin mengajarkanku untuk ikhlas, berserah, dan berpasrah sepenuhnya hanya pada Allah.  Mama, aku ingin bercerita panjang denganmu, ingin bertanya banyak hal tentang hatiku yang kini tak karuan. Mama, ada sesak dalam dadaku yang tak bisa kuungkapkan, tak kutemukan tempat senyaman dirimu untuk bercerita dengan jujur dan lepas. Belakangan, sesak ini makin menyiksa dan membuatku sering menangis saat sedang sendiri, sesaat sebelum tidur, saat mandi, saat makan, bahkan saat sedang berkendara. Aku harus bagaimana Ma? Sudah kubawa perasaan campur aduk ini dalam sujud dan tengadah tangan di malam hening. Setelah puas menangis, kurebahkan tubuhku di atas sajadah. Kuusap-usap lantai yang dingin itu. Duhai, Mamaku yang paling kusayang kini terbaring di bawah tanah, dan entah mengapa dalam posisi ini aku merasa amat dekat dengan Mama. Kadang aku jatuh tertidur, kadang pula tangisku semakin jadi, ...