Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2016

Catatan terakhir...

Bagaimana ini (2)

123 hari sejak nenek berpulang, dan aku masih sering menangis. Di pagi dan siang hari saat aku seorang diri di rumah atau malam sebelum tidur. Banyak hal yang mengingatkanku pada nenek. Ingatan tentang hari-hari terakhir beliau, kebaikan-kebaikannya sepanjang hidupku, dan ketabahannya yang ternyata jauh lebih besar dari yang kuduga. Hatiku sedih dan terenyuh di waktu yang sama.  Rasanya sesak, tetapi aku tidak punya pilihan lain selain mendoakannya.  Bagaimana ini? Aku takut rinduku, air mataku, dan perasaan sedih ini jadi menyusahkan beliau di sana. Aku bukannya tidak ikhlas. Aku hanya rindu.. Rindu yang berakhir dengan air mata dan rasa sedih. Ternyata, kehilangan karena kematian adalah luka yang akan dibawa seumur hidup. Bukan karena kita tidak ikhlas, tetapi karena kesadaran bahwa kita tidak akan bertemu lagi di dunia ini. Bahwa kita tidak bisa memeluknya lebih lama. Bahwa kita mulai lupa aroma tubuhnya. Luka itu besar dan menganga, namun tidak terlihat. Entah seratus, ser...

Matahari

Dan, matahari pun terbit tanpa sempat kusapa bulan dan bumi. Jadi, selamat datang matahari, semoga kita lekas bertemu, dan kau membawa serta bulan dan bumi. #SemangatMenabungAmma #Khatamkandulunovelnoveldirakbukubarubelilagi #Misterinoveltakkembalidantaktahujalanpulang #apakah-_-

Un-word-able

Setiap dengar lagu ini, selalu ada yang mengusik perasaanku. I miss them, so much :'( #myMSG #Panacea06 #SebiruHariIni #Edcoustic *Maros, 260716

Yang Tak Bisa Kujelaskan

Apa yang terjamah oleh mata adalah jejak-jejak air mata yang mengering di pagi hari, tapi tidak dengan hatiku. Apa yang tak terdengar oleh telinga adalah suara-suara yang mungkin telah kau lupa kapan mengucapkannya, tapi masih jelas gemanya di pikiranku. Itu saja. Maros, 210716

Aneh

Hari ini, sore di kota kelahiran, entah mengapa ada yang terasa begitu asing dan bergemuruh. Disertai hujan dan lalu-lalang kendaraan di depan rumah. Aneh. *Parepare, 090716

Yang Takkan Pernah Kita Tahu

Kita tak pernah tahu tabir kehidupan esok hari sampai kita menjumpainya sendiri. Kalau-kalau umur masih sampai. Tentang pertemuan yang entah pada siapa. Tentang kejadian-kejadian yang entah menerbangkan ingatan pada kenangan yang mana. Tentang suara-suara yang tak terasa asing. Tentang tempat-tempat yang entah mengapa selalu mendesirkan jiwa. Tentang perasaan yang entah terpaut pada siapa. Tentang apa-apa yang mengingatkan kita pada masa lalu, pun harapan-harapan yang diam-diam kita bisikkan sendiri. Tentang luka-luka yang mengering dan tiba-tiba berdenyut. Tentang canda-tawa yang begitu lepas tanpa beban. Tentang masa kanak-kanak yang tak luput dari kasih sayang. Tentang kekonyolan-kekonyolan yang entah mengapa selalu mengundang tawa. Tentang kenangan saat menangis dan tertawa di waktu yang sama. Pun tentang kehilangan, entah kita yang ditinggalkan atau meninggalkan. Bukankah kita takkan pernah tahu sampai kita mengalaminya sendiri? Taqabbalallahu minna wa minkum :) *Parepare, 04 S...

Kajima

Sebab kemana lagi kita akan pulang kalau bukan pada rumah yang menjanjikan kehangatan pada tiap dindingnya. Lalu, kemana lagi kita akan pulang jika dingin menyeruak dimana-mana, dan kita tak punya pilihan lain? Apa yang kita pikir telah pergi sejatinya masih ada di sini, bersembunyi malu-malu. Kita hanya perlu mengenyahkan ego sedikit saja, dan kelapangan akan memenuhi seluruh jiwa. Kalau kubilang kembalilah, maukah kau kembali? Kalau kupinta menetaplah, maukah kau menetap? Jebaal... Maros, 30Ramadhan1437H