Langsung ke konten utama

Postingan

Catatan terakhir...

Bagaimana ini (2)

123 hari sejak nenek berpulang, dan aku masih sering menangis. Di pagi dan siang hari saat aku seorang diri di rumah atau malam sebelum tidur. Banyak hal yang mengingatkanku pada nenek. Ingatan tentang hari-hari terakhir beliau, kebaikan-kebaikannya sepanjang hidupku, dan ketabahannya yang ternyata jauh lebih besar dari yang kuduga. Hatiku sedih dan terenyuh di waktu yang sama.  Rasanya sesak, tetapi aku tidak punya pilihan lain selain mendoakannya.  Bagaimana ini? Aku takut rinduku, air mataku, dan perasaan sedih ini jadi menyusahkan beliau di sana. Aku bukannya tidak ikhlas. Aku hanya rindu.. Rindu yang berakhir dengan air mata dan rasa sedih. Ternyata, kehilangan karena kematian adalah luka yang akan dibawa seumur hidup. Bukan karena kita tidak ikhlas, tetapi karena kesadaran bahwa kita tidak akan bertemu lagi di dunia ini. Bahwa kita tidak bisa memeluknya lebih lama. Bahwa kita mulai lupa aroma tubuhnya. Luka itu besar dan menganga, namun tidak terlihat. Entah seratus, ser...

D-21: Keluarga

Keluargaku ada di rumah, di kampung, juga di perantauannya masing-masing.  Di perantauanku, aku bertemu keluarga baru, izinkan kuperkenalkan mereka. 

D-20 : Musik

Di draftku, ada tulisan ini :  Kepada lagu, nada, dan senandung: This is difficult, but I must. Source : azmi648.blogspot.com  Terbanglah bersama angin yang menyapa, menguaplah bersama air di telaga, luluhlah bersama hujan, carilah jalanmu yang tepat, sembari aku yang belajar melupakanmu, dan biarkan hujan menghapus jejakmu :) *** Ingin kulalui malam ini bersama lebih kurang tiga ratus judul lagu di list musik ponselku. Tidak peduli seberapa risihnya Mama dan Bapak mendengar suaraku, atau terusiknya tidur adikku karena suaraku yang gaduh. Aku tidak peduli. Malam ini, aku hanya ingin mengucap salam perpisahan dengan mereka, melambai dan tersenyum pada lantunan-lantunan yang dengan setia menemaniku selama ini.  Hey, mereka itu selalu ada bahkan jika aku tak membutuhkannya. Sekedar menemaniku mencuci pakaian, pula saat menyetrika. Yang bersedia mendinginkan kepala ketika merasa jenuh pada pelajaran sekolah yang bersorak untuk kukuasai.  ...