Langsung ke konten utama

Postingan

Catatan terakhir...

Bagaimana ini (2)

123 hari sejak nenek berpulang, dan aku masih sering menangis. Di pagi dan siang hari saat aku seorang diri di rumah atau malam sebelum tidur. Banyak hal yang mengingatkanku pada nenek. Ingatan tentang hari-hari terakhir beliau, kebaikan-kebaikannya sepanjang hidupku, dan ketabahannya yang ternyata jauh lebih besar dari yang kuduga. Hatiku sedih dan terenyuh di waktu yang sama.  Rasanya sesak, tetapi aku tidak punya pilihan lain selain mendoakannya.  Bagaimana ini? Aku takut rinduku, air mataku, dan perasaan sedih ini jadi menyusahkan beliau di sana. Aku bukannya tidak ikhlas. Aku hanya rindu.. Rindu yang berakhir dengan air mata dan rasa sedih. Ternyata, kehilangan karena kematian adalah luka yang akan dibawa seumur hidup. Bukan karena kita tidak ikhlas, tetapi karena kesadaran bahwa kita tidak akan bertemu lagi di dunia ini. Bahwa kita tidak bisa memeluknya lebih lama. Bahwa kita mulai lupa aroma tubuhnya. Luka itu besar dan menganga, namun tidak terlihat. Entah seratus, ser...

Bukan. Kau. (2)

Seseorang bertanya pada hatinya Tak lagi perih dirasa Rupa-rupa luka Telah gugur satu-satu Hatinya kembali utuh Mungkin, untuk insan yang baru *Baji Gau 10, 161216 #bengbengmodeon

Bahagiaja'

Selamat datang di waktu mid dan jadwal yang padat, Am. Selamat menikmati dilema antara kampus, maros, dan tugas. Selamat melewatkan quality time , seperti walimahan Kak Alif dan Kak Ira, juga kedatangan Kak Iis yang begitu singkat. Selamat menjalani kesibukanmu. Kalau kata senior, nikmati saja prosesnya. Oiya, jangan lupa makan. :) *Baji Gau III, 251016. **Batal pulang lagi, padahal mauta ketemu sama kakak-kakak :(

Keep Strong, Am!

Yang harus selalu kau syukurkan adalah jalan yang Allah tetapkan untukmu. Jalan dimana waktu terasa begitu cepat berlalu, dan tugas yang saling memburu. Yang kau jalani ini, Am, redamlah keluh kesahmu hanya pada Allah, meski rindumu kian membuncah pada mama, bapak, dan adik-adikmu. Yang kau kerjakan itu, Am, semogalah bernilai ibadah dan lelahmu menjadi semangat. Just do your best, Am! Keep Allah in your heart, and let your dreams coming true! :) Baji Gau III, 200916

Empat Tahun Kehilangan dan Hari-Hari yang Membersamainya

Ada rindu yang memenuhi hati dan pikiranku. Tentangmu, dan kepergianmu. Ada banyak hal yang ingin kuceritakan, tapi kutahu kau tak lagi mendengarnya. Tentang orang-orang yang silih berganti datang dan pergi. Tentang hidupku, yang kuupayakan untuk baik-baik saja. Tentang  Alifku yang beranjak SD dan Fahmiku yang disebut-sebut persis Amma kecil. Sungguh banyak sekali. Tapi, apa yang bisa kulakukan selain menitipkan titik-titik rindu ini lewat doa-doa dan mengharap hadirmu dalam mimpi? Semoga kita dikumpulkan kembali, kelak di Surga-Nya :') *Mks,070916

Terbang

Mati satu tumbuh seribu Sedihnya jangan lama-lama Tegarkan hatimu dan melangkahlah Ini semua tlah Tuhan rencanakan Jadi jangan bersedih lagi Dipaksakan nanti sakit hatimu Pilihan Tuhan pasti jauh terbaik (Jangan Bersedih-Tiffany Kenanga) Sedihnya jangan lama-lama. Intinya itu. Mian, nda buat ka puisi, tapi semog a lagu itu bisa menjadi penyemangatmu , ( meskipun kita tidak sedang membahas tentang: patah. hati . jatuh . cinta . dalam arti yang sebenarnya ) Bukankah cakupan cinta dan hati bukan hanya sekedar batasan perasaan ala abege? Toh, kita sudah melalui banyak hari yang mengajarkan tentang cinta yan g sungguh , hati yang jernih , budi tanpa pamrih. Bukankah masalah adalah guru terbaik yang memberikan kita pengalaman, untuk kemudian kita petik hikmahnya. Yah, kita tidak sedang bicara cinta meskipun di sountrack tadi banyak cintanya. Ini tentang harapan-harapan yang kita selipkan dalam doa. Tentang mimpi-mimpi yang kita gumamkan di setiap sujud. Tapi j...