Langsung ke konten utama

Postingan

Catatan terakhir...

Bagaimana ini (2)

123 hari sejak nenek berpulang, dan aku masih sering menangis. Di pagi dan siang hari saat aku seorang diri di rumah atau malam sebelum tidur. Banyak hal yang mengingatkanku pada nenek. Ingatan tentang hari-hari terakhir beliau, kebaikan-kebaikannya sepanjang hidupku, dan ketabahannya yang ternyata jauh lebih besar dari yang kuduga. Hatiku sedih dan terenyuh di waktu yang sama.  Rasanya sesak, tetapi aku tidak punya pilihan lain selain mendoakannya.  Bagaimana ini? Aku takut rinduku, air mataku, dan perasaan sedih ini jadi menyusahkan beliau di sana. Aku bukannya tidak ikhlas. Aku hanya rindu.. Rindu yang berakhir dengan air mata dan rasa sedih. Ternyata, kehilangan karena kematian adalah luka yang akan dibawa seumur hidup. Bukan karena kita tidak ikhlas, tetapi karena kesadaran bahwa kita tidak akan bertemu lagi di dunia ini. Bahwa kita tidak bisa memeluknya lebih lama. Bahwa kita mulai lupa aroma tubuhnya. Luka itu besar dan menganga, namun tidak terlihat. Entah seratus, ser...

Jejak-Jejak yang Tak Lagi Selintas Bayang

Orang-orang yang datang, pergi, dan kembali seperti ombak, apa yang akan ia katakan pada tungkai-tungkai yang disapunya lembut. Orang-orang yang datang, pergi, dan kembali layaknya angin, jawaban apa yang kan ia beri atas gigil yang ia sisakan di setiap hembusnya. Orang-orang yang datang, pergi, dan kembali seumpama hujan, apa yang ia bawa serta selain kenangan di setiap genangan karenanya. Orang-orang yang datang, pergi, dan kembali sesukanya, kekata apa yang layak ia terima dari sepasang mata yang tertinggal oleh waktu. (adakah selaksa senyum, atau puing-puing kesedihan?) *Yang tersisa dari hujan, kisi-kisi, dan soal matematika yang tak terselesaikan **Atas setiap canda dan debat ***Serta riuh kelas, yang kelak menjadi kenangan ****Smakes BP, 270216

Selintas Jalan

Dan apa yang terjadi adalah apa yang kita sebut skenario-Nya. Tidak ada yang sia-sia, bahkan jika yang tersisa hanyalah sepintas pandang, tanpa senyum. Apa yang terjadi, bukankah Dia telah memberi pilihan pada setiap kita? Mari bermuhasabah dahulu. :) *Maros, 230216

La Tahzan

Teruntuk seorang kawan yang tak kunjung membaca pesanku, La tahzan, innallaha ma'ana. Tegarlah. Yakinlah bahwa setiap cobaan yang mendatangi kita adalah satu kekuatan untuk menjadi lebih baik. Duka yang memelukmu saat ini, jangan kau biarkan larut terlalu lama. Kau harus ingat, bahwa beliau ingin kau bahagia, maka tetaplah tersenyum. Bukankah kau tak ingin ia bersedih hati? Tak banyak yang bisa kukatakan, karena memang takkan pernah sama antara orang yang kehilangan dan merasa kehilangan. Perihal pesan yang masih saja tak terbaca, tak apa. Mungkin ini caramu mengurangi kesedihan. Mungkin pula, kau tak ingin dukamu merembes kemana-mana. Atau mungkin, caraku yang salah. Apapun itu, kau pasti punya alasan tersendiri, kan? Selebihnya, sebagai seorang teman, aku hanya bisa membantu dengan do'a dari sini. Be strong, Qis! Allahummagfirlahu warhamhu wa'afihi wa'fuanhu :( *Maros, 290116

Syafakillah

Air mata adalah satu dari diriku yang belum bisa kukendalikan. Terkadang jatuh, tepat di saat ingin kusimpan ia untuk kunikmati sendiri. Pernah pula, pada satu kesedihan, aku lupa cara untuk menangis. Dan air mata yang tergenang dalam hati bisa jadi lebih menyakitkan dari tiap tetes yang menganak sungai di pipi . *lekas sembuh, perasaaan :') Maros , 280116

Telat banyak: Barakallahu Fii Umrik, Ayu ^_^

Holla! Sudah 2016 yah, berarti sudah setahun tidak buka blog ini. Padahal rasanya baru kemarin habis posting kekata gaje, hihi... Oke sebagai postingan perdana di 2016 ada baiknya dimulai dengan yang baik-baik, seperti mendo'akan kebaikan kepada orang baik, Ayu salah satunya. Untuk sekadar ucapan selamat ulang tahun tentulah ini sudah telat banyak, tapi untuk mendo'akan, bukankah tidak ada kata terlambat? Untuk itu, marilah kita menundukkan kepala sejenak, mendo'akan semoga Ayu diberi keberkahan di tujuh belas tahunnya ini. :D Sudah sebulan sejak peringatan kelahiranmu yang ke tujuh belas, bagaimana rasanya sista? Manis, asin, asam, coklat, vanila atau strawberi? *ini nano-nano atau es krim -_-* hihi, tenang, tujuh belas tahun tak jauh beda dengan tahun-tahun sebelumnya. Hanya ada sedikit resolusi, yang sayangnya kadang membuat galau tingkat dewa, tapi tak jarang pula bisa bikin kita tersenyum sampai poge', ahaha...  Terakhir ketemu waktu kita jenguk ...

I'm back to december

Dan bulanpun berganti. Hujan di november sama sekali tak kucicipi nikmatnya. Benar-benar terabai. Beruntung desember ini masih sempat kurasakan rinai hujan di atas motor. * Setahun lalu, hujan yang mengguyur membangkitkan semangat, agar segera kutancap gas menuju tujuan. Desember kali ini, lajuku benar-benar lambat, kuyup tanpa mantel. * Ternyata memang berbeda. Hujan-hujanan tahun lalu ditemani froggy, kali ini si-merah, yang belum kunamai. Berbicara tentang froggy, sekarang kau dimana? Bagaimana keadaanmu. Semoga penggantiku lebih baik dan pandai merawatmu. * Si penjaga kantor pos, kakak itu bagaimana kabarnya yah. Kapan terakhir kali aku merepotkan dia. Rasanya, sudah hampir setahun tak kukunjungi bangunan oranye itu. * Lalu apa lagi yang bisa kujabarkan tentang desember selain hujan? Desi dan Febrian? Bahkan aku sudah lupa dengan kisah mereka. * Setidaknya ada buih-buih kerinduan akan perjuangan bersama hujan dahulu, yang sekarang padam diguyur hujan. Seharusnya kusampaik...