Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2019

Catatan terakhir...

Bagaimana ini (2)

123 hari sejak nenek berpulang, dan aku masih sering menangis. Di pagi dan siang hari saat aku seorang diri di rumah atau malam sebelum tidur. Banyak hal yang mengingatkanku pada nenek. Ingatan tentang hari-hari terakhir beliau, kebaikan-kebaikannya sepanjang hidupku, dan ketabahannya yang ternyata jauh lebih besar dari yang kuduga. Hatiku sedih dan terenyuh di waktu yang sama.  Rasanya sesak, tetapi aku tidak punya pilihan lain selain mendoakannya.  Bagaimana ini? Aku takut rinduku, air mataku, dan perasaan sedih ini jadi menyusahkan beliau di sana. Aku bukannya tidak ikhlas. Aku hanya rindu.. Rindu yang berakhir dengan air mata dan rasa sedih. Ternyata, kehilangan karena kematian adalah luka yang akan dibawa seumur hidup. Bukan karena kita tidak ikhlas, tetapi karena kesadaran bahwa kita tidak akan bertemu lagi di dunia ini. Bahwa kita tidak bisa memeluknya lebih lama. Bahwa kita mulai lupa aroma tubuhnya. Luka itu besar dan menganga, namun tidak terlihat. Entah seratus, ser...

Kzl!

Kenapa bodoh sekali? Kenapa menyakiti diri sendiri? Kamu itu kenapa sih? Katanya jangan lupa makan Tapi makanmu sendiri kau abaikan Lama-lama aku kzl juga sama kamu! *** Di depan Lelong, Pasar Ikan. Sambil Nungguin Mama. Ahad, 08 September 2019 (dari Amma kepada Amma)

Jahat

Aku tak ingin jadi jahat Tak ingin mematahkan apalagi menghancurkan Tolong, kamu berhenti di situ saja Kalau kamu mendekat, bisa bisa aku jadi nekat Aku tak ingin jadi jahat Tak ingin kamu kecewa apalagi jatuh sakit Tolong, tak bisakah kita biasa saja Biar kita lebih leluasa Aku tak ingin jadi jahat Tak ingin ada luka apalagi jadi duka Tolong, jangan minta aku berpuisi lagi Sebab, barangkali puisiku hanya ilusi Aku tak ingin jadi jahat Sebab aku juga pernah patah Bahkan hancur berkali-kali Rasanya biar aku saja yang cicipi Aku tahu kamu baik, Tapi semakin kamu mendekat Semakin hatiku menjadi takut Jadi bisakah kita berjarak? Aku pamit, permisi Kamu tolong jaga diri Dan jangan sakit lagi Maaf, aku terlanjur jadi jahat.  Maros,  07 September 2019

Sudah September!

Gud mowning my blog!  Sudah September, katanya ini bulan ceria. Agustus kemarin banyak cerita. Aku menangis berkali-kali. Di atas sajadah, di musholah kampus, di atas motor, di dalam kamar,  di dalam hati, di ruang keluarga, di dalam wc. Pokoknya berkali-kali. Tapi bukan itu yang ingin kusampaikan. Foto-foto di galeriku banyak sekali. Wajahku cantik, dipoles-dilukis. Bekas luka di bawah mata jadi tak nampak. Pokoknya, aku bahagia. Terbayar sudah rasa B aja saat ujian meja dan yudisium. Mendadak,  aku jadi punya banyak boneka.  Sudah September, katanya ini bulan ceria. Tapi kemarin aku sakit. Magku kambuh tengah malam, seperti biasa. Dengan gejala yang sudah hapal betul tapi masih juga kewalahan. Demam-Meriang-Mual-Muntah-Diare. Capek juga bolak-balik wc wkwkwk. Sampai sekarang perutku masih alay, susah diajak kompromi. Tapi tak apa,  yang penting aku kuat. Eh, maksudku yang penting Allah kuatkan. Hehehe. Sudah September, katanya ini bulan ...