Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2016

Catatan terakhir...

Bagaimana ini (2)

123 hari sejak nenek berpulang, dan aku masih sering menangis. Di pagi dan siang hari saat aku seorang diri di rumah atau malam sebelum tidur. Banyak hal yang mengingatkanku pada nenek. Ingatan tentang hari-hari terakhir beliau, kebaikan-kebaikannya sepanjang hidupku, dan ketabahannya yang ternyata jauh lebih besar dari yang kuduga. Hatiku sedih dan terenyuh di waktu yang sama.  Rasanya sesak, tetapi aku tidak punya pilihan lain selain mendoakannya.  Bagaimana ini? Aku takut rinduku, air mataku, dan perasaan sedih ini jadi menyusahkan beliau di sana. Aku bukannya tidak ikhlas. Aku hanya rindu.. Rindu yang berakhir dengan air mata dan rasa sedih. Ternyata, kehilangan karena kematian adalah luka yang akan dibawa seumur hidup. Bukan karena kita tidak ikhlas, tetapi karena kesadaran bahwa kita tidak akan bertemu lagi di dunia ini. Bahwa kita tidak bisa memeluknya lebih lama. Bahwa kita mulai lupa aroma tubuhnya. Luka itu besar dan menganga, namun tidak terlihat. Entah seratus, ser...

Terbang

Mati satu tumbuh seribu Sedihnya jangan lama-lama Tegarkan hatimu dan melangkahlah Ini semua tlah Tuhan rencanakan Jadi jangan bersedih lagi Dipaksakan nanti sakit hatimu Pilihan Tuhan pasti jauh terbaik (Jangan Bersedih-Tiffany Kenanga) Sedihnya jangan lama-lama. Intinya itu. Mian, nda buat ka puisi, tapi semog a lagu itu bisa menjadi penyemangatmu , ( meskipun kita tidak sedang membahas tentang: patah. hati . jatuh . cinta . dalam arti yang sebenarnya ) Bukankah cakupan cinta dan hati bukan hanya sekedar batasan perasaan ala abege? Toh, kita sudah melalui banyak hari yang mengajarkan tentang cinta yan g sungguh , hati yang jernih , budi tanpa pamrih. Bukankah masalah adalah guru terbaik yang memberikan kita pengalaman, untuk kemudian kita petik hikmahnya. Yah, kita tidak sedang bicara cinta meskipun di sountrack tadi banyak cintanya. Ini tentang harapan-harapan yang kita selipkan dalam doa. Tentang mimpi-mimpi yang kita gumamkan di setiap sujud. Tapi j...