Memoar Rasa 13 Januari (1)

Sore itu, kami menunggu acc dokter untuk pulang.
Alhamdulillah Mama membaik, kata dokter sudah bisa lanjut istirahat di rumah. Insyaa Allah 3 hari lagi check up di poli.

Qadarullah, '3 hari lagi' menurut dokter berbeda dengan '3 hari lagi' menurut Allah. Rabu itu mama harusnya melalui berbagai pemeriksaan persiapan kemoterapi (lagi). Tapi kata Allah, rabu itu waktunya untuk istirahat sebelum benar-benar pulang ke kampung abadi.

Allah memanggil Mama.

Allah mengabulkan tiga do'aku sekaligus. Do'a agar Mama lekas sembuh. Do'a jika kelak Allah memanggil salah satu dari kami, semoga kami bisa saling mendampingi. Dan do'a semoga Amma bisa selalu ada di samping Mama sampai ajal memisahkan kami.

Robbi... Kejadian pagi itu terus terngiang-ngiang di benakku. Betapa Engkau begitu mencintai hamba-Mu lebih dari segala semesta.

Robbi... Pagi itu, hanya ada kami berdua di bilik ruang UGD isolasi. Jika bukan karena-Mu, entah seperti apa jadiku. Aku merasa sendiri, meski ruang isolasi bertirai plastik bening itu dipenuhi pasien.  Duniaku runtuh bahkan sebelum para dokter dan perawat menyatakan kepergian Mama. Aku kehilangan Mama. Perempuan paling kusayang. Perempuan yang melahirkanku. Perempuan paling berjasa dalam hidupku.

Robbi... Robbi... Tolongka'. Tolong Mamaku...

Robbi... Engkau yang paling tahu bagaimana diriku kala itu. Engkau pula yang paling tahu, betapa fakirnya ilmu yang kumiliki. Maka hanya kepada Engkau duhai Robbi.. Aku memohon ampun atas segala ketidaktahuan dan segala kekhilafanku. Hanya kepada Engkau duhai Dzat yang Maha Mencintai Hamba-Nya, aku memohon pertolongan untuk Mama, semoga dalam segala ketidaktahuanku itu Engkau kirimkan Malaikatul Rahmah membersamai Malaikat Maut saat menjemput Mamaku.

Robbi... Aku percaya cinta-Mu kepada hamba-Mu lebih besar dari kemurkaan-Mu. Aku percaya, ampunan-Mu jauh lebih banyak dari buih di lautan, maka mohon cintailah Mamaku, Robbi... Mohon ampunilah beliau. Sungguh aku percaya bahwa rasa sakit yang kau berikan selama ini adalah bentuk kasih-Mu pada Mama, maka semoga Engkau berkenan menggugurkan segala dosa-dosa Mama lewat sakitnya.

...

Sudah sebulan ya Ma. Semoga Mama baik-baik di sana. Semoga Allah jaga dan cintai Mama, sebagaimana totalitasnya Mama untuk anak-anak Mama selama ini. Amma sayang Mama, tapi Allah jauh lebih sayang sama Mama.

Allahummagfirlaha warhamha wa'afihi wa'fuanha.
...

Maros, 12 Februari 2021.
Catatan pertama di tahun pertama tanpa Mama.

Komentar

What them read?

Ciee Kak Iis Sweet Seventeen Ciee :P

Dear Lhy-yha^^

Ada yang Lebih Daebak dari KMH ^_^

Masih Tentang Perempuan