Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2015

Pluto...

Gambar
Sekali pernah Kak Autumn bertanya : Memilih menjadi Merkurius yang dekat dengan matahari atau Pluto yang jauh dan akhirnya terlempar dari tata surya? Lantas kujawab : Merkurius, lah... Sebab bagaimanapun bentuknya, hilang, lalu dilupakan tidak pernah berwujud nikmat. Lalu kemudian merindu. Ah, merindu itu selalu menyiksa. So, saya tidak mau jadi Pluto yang terlempar, hilang, dilupakan, lalu merindu.   Poor Pluto :(  *** Begitu pahit rasanya jika harus tersisih, terbuang, sendirian, dan kesepian.... Lihat saja Pluto, kalau saja ia manusia, tentu ia akan menceritakan perasaan hatinya ketika ia dipecat gara-gara peraturan yang dibuat-buat. Ia dilemparkan dari gelar terhormat sebagai planet , diturunkan derajatnya menjadi Asteroid 134340. Bayangkan saja, bagaimana perasaan Pluto saat ia melangkah gontai, menundukkan kepalanya di sepanjang lorong tata surya dengan perasaan campur aduk. Ketika semua pasang mata mengamati setiap langkahnya yang berjalan menjauh

Tersangka! :P

Gambar
Itsumo dareka ga tasukete kureru to shinjiteta Jibun no ashi de I just be myself (Yui) Aku Baik Baik Saja :'D      Smakes TBP, 27 Mei 2015 

Masih 'Nothing'

Belum juga selang sehari kukatakan betapa menyebalkannya menjadi penengah, tiba-tiba terjadi lagi. (: :) Semoga kali ini tidak berakhir pada bening yang menjelma hening ataupun bara yang mencipta dingin berkepanjangan. Maros, 25 Mei 2015

Nothing 'judul'

Sudah kubilang, jadi penengah itu menyebalkan. -Am- Maros, 25 Mei 2015

Anu-

Tidak semuanya harus diungkapkan dengan kata-kata, Anu  | Tapi hal-hal seperti itu selalu bikin salah fokus, ambigu sekali -,- | Ah, masa sih? Kalau matematika kebanyakan angka yang kupake, bukan kata :p | Huaaaa, seriuska ini Am | Saya juga serius, Anu | Itu' Anu mi sede napanggilkan ki -,- 'anu' juga itu ambigu sekali | Haha, karena kau kalau bicara suka sepotong-sepotong, banyak anu-nya. Makanya kupanggil Anu saja | Satu kali pi nah Am, kubombe betulanko itu | Hahaha, maaf pae. Ngemeng-ngemeng nda pergi jum'atan kah? | Apa? Jum'atan? Nu cini' laki-laki ka'? |  Hahaha, ampungka' Anu :D *upss | Ituuuuu.... | \:D/ Kita cari solusinya sama-sama nah :) Karena memang banyak hal yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata :D Seperti ikatan pertemanan yang tidak perlu pengakuan bahwa ia adalah sahabat. *eh, balas bbmku eh, masa dibombe betulanka :'D    Maros, 22 Mei 2015

Layaknya Angka Satu

Layaknya angka satu Biarkan aku lebur dalam variabel variabel pelik nan memusingkan Biarkan aku menjelma bening yang mencipta hening - Layaknya angka satu Meleburlah jika memang tak nampak menjadi inginmu Jadilah bening-bening yang melegakan dahaga Bening-bening yang menyejukkan Yang memimpin tegak dan meneduhkan -- Layaknya angka satu Kau takkan mengerti betapa perihnya hadirmu yang terabai Pada suara-suara yang tersihir semu Semudah bening merobohkan dinding-dinding rapuh --- Dan tanpa sadarmu, Hilang dan dihilangkan adalah luka Lupa dan dilupakan jauh berbeda Ada dan ditiadakan itu menyesakkan Layaknya angka satu ---- Smakes TBP, 21 Mei 2015

Antara Hidup, Mati, dan Cinta Kepada-Nya

Gambar
Telah Terbit Buku dari event Smart Teen Judul: Antara Hidup, Mati dan Cinta Kepada-Nya ISBN: 978-602-1334-93-5 Harga Umum: 37.500 (Belum Ongkir) Harga Kontributor: 34.000 9Belum Ongkir) Pre Order: 5 Mei s/d 12 Mei 2015 Cara Pesan: Ketik sesuai format berikut: Judul Buku_Nama Pemesan_Alamat Lengkap + Kode Pos_No. Hp_Jumlah Pesanan Kirim ke: No. Hp/WA: 082113883062 atau BBM: 539BD2E5 atau inbox FB Naifa Publisher Sinopsis Ketika ditanya tentang arti kehidupan, saya menjawab dengan penuh keyakinan, bahwa hidup adalah sesuatu berharga yang wajib hukumnya dinikmati. Apa pun bentuknya, sulit, bahagia, perih, dan segala remeh-temeh kehidupan itu nikmatilah. Hidup adalah sebuah metamorfosa keikhlasan, kerinduan, suka cita, dan rupa-rupa rasa.  Pernahkah terpikir tentang tujuan hidup kita? Ya, sebagai remaja saya sering berangan, bermimpi dan bercerita tentang tujuan hidup, masa depan. Namun, seiring majunya langkah khayalan saya, saya terbentur pada sebuah

Sisi Lain

Karena diam bukan pertanda aku menyerah Aku memilih mengamat saja Dari sisi terbaik, hingga orang-orang lupa bahwa aku ada Ya, menjadi pengamat rupanya menyenangkan Tak perlu terjun menengahi Tak usah risau jika nantinya berat sebelah Maros, 04 Mei 2015