Ada yang Lebih Daebak dari KMH ^_^
*Ada yang lebih daebak dari KMH. Inisialnya KMS. Semoga Minhyuk tidak cemburu*
(ngarep -_-)
Adalah suatu pengalaman berharga dapat menghadiri Seminar Nasional Kepenulisan dan Jurnalistik yang menghadirkan pemateri Kang Maman Suherman, minggu 07 Juni 2015 kemarin. Seminar ini diselenggarakan oleh Badan Pengurus Kabupaten Oi Maros di hall Hotel Afiat Maros.
Meski sederhana, ada satu hal yang menurut saya terbilang antimainstream dari seminar yang lainnya, yakni ketika menyanyikan lagu Indonesia Raya. Tanpa musik pengiring dan tanpa dirijen. Seluruh peserta diarahkan untuk meletakkan tangan di dada sembari memejam dan menghayatinya. Mudah memang, tapi hal kecil seperti ini sudah sangat jarang dilakukan untuk menumbuhkan nilai-nilai nasionalisme dalam jiwa.
Meski sederhana, ada satu hal yang menurut saya terbilang antimainstream dari seminar yang lainnya, yakni ketika menyanyikan lagu Indonesia Raya. Tanpa musik pengiring dan tanpa dirijen. Seluruh peserta diarahkan untuk meletakkan tangan di dada sembari memejam dan menghayatinya. Mudah memang, tapi hal kecil seperti ini sudah sangat jarang dilakukan untuk menumbuhkan nilai-nilai nasionalisme dalam jiwa.
Sepintas tentang biografi yang dikisahkan oleh Kang Maman Suherman, ternyata beliau lahir bertepatan pada hari pahlawan, 10 November 1965 dan menghabiskan masa kecilnya di Makassar *saat itu mungkin masih dikenal sebagai Ujung Pandang :D*. Ayahnya seorang tentara asal Bandung dan ibunya dara dari Gowa. Baiklah, karena beliau rupanya bagian dari orang Makassar, maka kita sebut saja beliau Daeng Maman, biar makin akrab seperti kemarin, hehehe.
Selain materi kepenulisan dan jurnalistik yang menjadi topik utama, Daeng Maman juga membagi pengalamannya menjadi jurnalis selama kurang lebih 15 tahun *saya agak lupa dengan yang satu ini*. Beliau pernah menjadi buronan di masa orde baru karena sebuah tulisannya yang kurang lebih bunyinya seperti ini: Seorang anggota Dharma Wanita melacurkan diri di pinggir jalan dalam keadaan hamil. Satu yang terlintas ketika mendengar kalimat itu, yaitu betapa kejamnya kehidupan di masa orde baru. Sama halnya dengan dua sisi koin, hikmah itu selalu ada. Siapa sangka menjadi buronan justru membawa beliau menginjakkan kaki di tanah suci Mekkah selama 2 tahun. Mengenai hal-hal selain peristiwa buronan itu, beliau juga bercerita banyak kisah tentang perempuan.
Seperti yang diketahui, hal mendasar yang harus ada dalam sebuah tulisan yaitu memenuhi unsur 5W+1H. Nah, salah satu poin yang dipaparkan Daeng Maman kemarin yaitu hal lain yang sama pentingnya dengan 5W+1H. Beliau menyebutnya 5R.
The first R is Read! Ya, membaca. Menulis tanpa membaca itu bagaikan sayur tanpa garam. Hambar-hambar gimanaaaa gituuu :D
The second R is Research! Dalam membuat suatu tulisan mestilah disertai fakta dan sumber yang jelas. Untuk lebih jelasnya, yah cuss research hal-hal yang diperlukan :D
The third R is Relyable! (bener ga tuh englishnya? :D) alias bisa diandalkan. Tentu saja, apalagi ketika membuat suatu berita, unsur R ke tiga ini memegang peranan penting ting ting ting. Jangan asal menyebarkan berita (read: gosip) yang ujung-ujungnya, "Maaf, hoax!". Verifikasi dan konfirmasilah segala sesuatunya terlebih dahulu.
The fourth R is Reflecting! Setelah tulisannya jadi, bacalah kembali, uji kebenarannya. (Sejujurnya saya agak lupa bahasan poin ini).
And the last R is Rahmah! hahaha, bercanda ^_^ The last R is (w)Rite! Jika keempat R di atas sudah diaplikasikan, lantas tidak menulis, lah kapan jadinya tulisannya? Hehehe :D Jadi, mari kita menulis! Angkat senjata penamu dan goreskan semangatmu! (apa sih -_-)
Oiya, sebagai buah yang sempat saya petik dari sang moderator, Ust. Fakhrudin Ahmad, kurang lebih seperti ini: "Menulislah, dan buatlah tulisanmu setidaknya memiliki satu dari keempat sifat ini: Edukatif; Spiritualis; Kritis; Motivatif. Pun tidak, tetaplah menulis dan melatih diri hingga kelak dapat bermanfaat bagi orang lain".
Oke, ga afdhol rasanya kalau pertemuan berkesan kemarin tak diabadikan dalam bidikan kamera :D
Dan, jreng-jreng... ini adalah beberapa foto yang bertengger di memory cardku. Sisanya kebanyakan foto alay bersama teman-teman x_x
Jangan mengetuk telur dari luar, karena kau akan merusak kehidupan di dalamnya
Tetapi ketuklah dari dalam, karena akan melahirkan sebuah kehidupan baru
Jajakan prestasi, jangan jajakan privasi
Tetaplah membela yang benar, bukan membela yang bayar
Perempuan adalah CAHAYA
Tiketku ketinggalan T.T
***
Semoga di lain waktu masih diberi kesempatan untuk bersua dengan beliau, dan orang-orang hebat lainnya. :) Biar ketularan hebat juga :D
*Lebih dekat dengan Daeng Maman di akun twitternya @Maman1965
**Twitterku? Jangan ditanya. Mungkin sudah kedaluwarsa saking jarangnya dibuka
***Tentang Re: biarlah dulu bertengger manis dalam rak buku, hingga tiba masa yang tepat untuk membancanya :)
Maros, 08 Juni 2015
Komentar
Posting Komentar