Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2018

D-26 : Kematian

Jika kematian menghampiriku, sudahkah aku siap bertemu tuhanku? bekalku tak banyak :( -Maros, 31 Desember 2018

D-25 : Pertanyaan

Beberapa orang mengajukan pertanyaan untuk menjawab rasa penasaran. Beberapa lagi, bertanya untuk menunjukkan kepedulian. tapi aku lebih suka mereka diam tanpa banyak tanya. dasar aku.

D-24: Piala

sebenarnya piala-piala berjejer ini untuk apa? sebagai pengingat kerja keras biar kamu berhenti galau dan mulai bekerja berjuang lagi!

D-23 : Boomerang

boomerang's behind the scene :v

D-22 : Waktu

"Apa yang patah berkeping-keping akan disatukan kembali oleh waktu" (Aisyah Istiqomah Marsyah) yang penting aku menulis kan kak?

D-21: Keluarga

Gambar
Keluargaku ada di rumah, di kampung, juga di perantauannya masing-masing.  Di perantauanku, aku bertemu keluarga baru, izinkan kuperkenalkan mereka. 

D-20 : Musik

Gambar
Di draftku, ada tulisan ini :  Kepada lagu, nada, dan senandung: This is difficult, but I must. Source : azmi648.blogspot.com  Terbanglah bersama angin yang menyapa, menguaplah bersama air di telaga, luluhlah bersama hujan, carilah jalanmu yang tepat, sembari aku yang belajar melupakanmu, dan biarkan hujan menghapus jejakmu :) *** Ingin kulalui malam ini bersama lebih kurang tiga ratus judul lagu di list musik ponselku. Tidak peduli seberapa risihnya Mama dan Bapak mendengar suaraku, atau terusiknya tidur adikku karena suaraku yang gaduh. Aku tidak peduli. Malam ini, aku hanya ingin mengucap salam perpisahan dengan mereka, melambai dan tersenyum pada lantunan-lantunan yang dengan setia menemaniku selama ini.  Hey, mereka itu selalu ada bahkan jika aku tak membutuhkannya. Sekedar menemaniku mencuci pakaian, pula saat menyetrika. Yang bersedia mendinginkan kepala ketika merasa jenuh pada pelajaran sekolah yang bersorak untuk kukuasai.  Ketika hatiku bersedi

D-19: Doa

Indonesia berduka lagi katanya, erupsi anak krakatau karenanya, tsunami melanda meluluhlantakkan apapun yang ada di hadapannya. Duhai Allah, teramat besarkah kesalahan kami hingga tak henti kau nampakkan kuasa-Mu masihkah kami tak peka dengan petunjuk yang telah Kau beri Sungguh, kami adalah ciptaan-Mu yang teramat lemah lagi lalai bertaubat kami adalah hamba-Mu yang tak punya daya serta upaya kami melainkan dengan pertolongan-Mu kami adalah hamba yang merugi lagi terlena dengan dunia, Maka, duhai Allah, jagalah Indonesiaku aku tahu ini adalah caramu mencintai mohon lindungi selalu mohon lapangkan setiap hati yang dirundung pilu yang ditinggalkan dan meninggalkan mohon beri tempat terbaik jika boleh sekali lagi kumeminta, hadiahkan surga untuk mereka :') *** Maros, 24 Desember 2018

D-18 : Rumah

Perkenalkan, Namaku Rahmah.  Hobby: mengganggu adikku sampai menangis Hal yang tidak disukai : jika adikku dibuat menangis oleh orang lain  Ada yang sama denganku?  Libur akhir tahun telah tiba hari ini aku akan pulang bertemu mama, bapak,  dan kedua adikku lalu aku akan mengganggu mereka sampai menangis menggelitiknya sampai puas mencium dan memeluknya sesukaku Untuk beberapa hari ke depan kita harus berpisah jaga diri baik-baik, kamar kosku tersayang.  Ah, aku akan pulang sekarang ke tempat dimana cinta bermula dan bermuara ruang yang tak pernah lelah menyambut kedatanganku dan mendoakan keberangkatanku tempat yang aku sebut rumah.  *** Landak Baru, 23 September 2018

D-17 : Kimia

Gambar
Source :  geograph88.blogspot.com Belajar ilmu farmasi ternyata tak semudah yang kuharapkan, tapi juga tak sekejam yang barangkali dibayangkan oleh banyak orang, meski telah banyak kali kulewati hari-hari dengan penuh kegalauan dan cucuran air mata T_T Salah satu yang paling menguras air mataku adalah mata kuliah kimia. Basic sebagai anak SMK Farmasi ternyata tidak berpengaruh banyak kepadaku selain sedikit kelihaian di laboratorium dan kuliah farmasetika dasar. Selain itu, aku nol besar, hiks. Dan karena basic sebagai alumni SMF itu pula aku beberapa kali harus menahan gemetar dan gugup yang melanda ketika ditanya persoalan kimia.  Kegalauan pertama datang ketika semester satu, hampir semua kelompok kimia dasar dibagi berdasarkan alumni SMF, tidak di kelas, di laboratorium, dan kelompok diskusi. Ayolah, tiga tahun di SMK aku tak pernah betul-betul memperhatikan mata pelajaran ini. Pikirku, ini tak ditemui di lapangan, ternyata tidak main-main, ada 4 semester menegangkan yang

D-16 : Palestina

Gambar
Palestina, bagaimana kabarmu hari ini?  Palestina, bagaimana kabarmu hari ini? masihkah rumahmu membara di bawah letupan bom zionis? masihkah tidurmu terusik oleh serangan bombardir zionis Israel? masihkah langkahmu dihadang menuju kiblat pertama umat Islam? Palestina, belum hilang dari ingatanku tentang Razan Al Najjar yang dadanya ditembus peluru hingga bersimbah darah baju kebesarannya kemarin terdengar kabar, stasiun tivi  Al Aqsa terkena serangan bom pagi ini kubaca berita tentang penghentian dan pengurangan bantuan pangan untukmu Kebiadaban macam apa lagi yang belum dilakukan oleh israel? Lucunya, di negeriku, dia yang katanya pembina pesantren yang katanya mantan juru bicara presiden dengan bangganya mengisi kuliah tamu di tanah terlaknat israel dengan entengnya berjabat tangan dengan si dalang genosida, Benjamin Netanyahu! Palestina, bagaimana kabarmu hari ini? lebih dari 230 jiwa syahid sejak aksi  Great Return March  mereka memenjarakan pemuda da

Gramedia Hari Ini

Hari ini, akhirnya aku ke Gramedia. Sesuai rencana awal, pengen me time di sana. Jadi perginya sendiri. Ba'da dzuhur, siap-siap tancap gas dari kampus, padahal rencananya mau berangkat sore setelah perkuliahan selesai. Alhamdulillah, timing -nya pas banget, bisa pulang cepat. Gramedia hari ini adalah Gramedia di Mall Ratu Indah, selain dekat dari kampus dan kosan, juga suka sekali dengan musholahnya. Eh, bisa parkir murah juga di toko Agung :D Sampai di sana, ga pake leyeh-leyeh lagi, langsung ke Gramedianya dong ya. Terus cari buku, dan, hap. Dilahap hehehe... Pilihanku jatuh pada Kita Pernah Salah, karya kak Ariashinta dan Fuadbakh. Bukan buku pilihan sih sebenarnya, tapi memang sudah diincar bahkan sebelum buku ini terbit. Qadarullah, karena tabungan yang tak sampai-sampai (sering dipake. Dikit sih, tapi sering, huhu T_T), honor penelitian belum ada di tangan, dan ikhtiar beasiswa HMJ ternyata juga belum berjodoh, maka di sinilah aku. Berdiri sendiri, dengan tas punggung yan

D-15 : Hadiah

Gambar
Source: insperity.com Senin 17 Desember 2018, aku daftar beasiswa di HMJ Farmasi. Pengumumannya hari rabu kemarin. Alhamdulillah, aku tidak lulus hehehe... Artinya memang bukan yang terbaik, juga bukan rezekiku di situ. Pun artinya, ketiga kandidat yang lulus, memang sudah ditakdirkan, tentu dengan ikhtiar dan doanya juga. Artinya lagi, Amma harus berusaha lebih giat dan lebih serius. Wong kemarin essaynya di buat dua jam sebelum batas pengumpulan, bagaimana bisa maksimal, ckckck. Tapi, tenang saja, sore ini kita ke Gramed ya Am. Hadiah untukmu, karena sudah berusaha mengumpulkan berkas sejak jauh hari. Karena sudah berusaha membuat essay meski tergesa. Karena kamu bisa menerima dengan lapang dada, juga penuh kesyukuran, Alhamdulillah 'ala kulli hal.   Maka benarlah kata Umar bin Khattab r.a, : Hatiku tenang karena mengetahui apa yang melewatkanku  tidak akan pernah menjadi takdirku.  Dan apa yang ditakdirkan untukku, tidak akan pernah melewatkanku.  **

D-14 : Dzikir

Gambar
Al-matsurah pertama dan terakhirku. Yang satu dari tarhib ramadhan bersama rohis, satu lagi dari TMI 1 LDK Gamais^^  "Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.   42- Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang." -Q.S Al Ahzab: 41-42- Mengingat Allah itu, setiap saat dek, bukan pas kita lagi ada maunya aja, kata seorang kakak dulu. Duhai Allah, izinkan amma untuk terus mengingat-Mu, bukan pas lagi ada maunya aja :( Izinkan amma wafat dalam keadaan mengingat-Mu dan mencintai-Mu dengan sebaik-baiknya cinta.  *** Landak Baru, 19 Desember 2018

D-13 : Cinta Pertama

Gambar
source: kabarinews.com Dan sampailah kita pada hari ke tiga belas. Huff, siapa pula yang mengajukan tema ini, ckckck -,- Baiklah-baiklah. Tantangan tetaplah tantangan, maka, mari kita berbicara tentang cinta pertama. "cinta pertama, sulit dilupakan walau ia belum sempat dimiliki"  -Anonim. Cinta pertama bagiku adalah mama dan bapak. Lalu ada kakek yang mengadzaniku, ada nenek yang setia merawat. Ada  om dan tante terbaik sepanjang hidupku. Hah, sudah ada berapa orang yang kusebutkan? Mereka semua adalah cinta pertamaku, orang-orang yang pertama kali mengajar dan memberiku cinta juga kasih sayang yang setulus-tulusnya.  Belakangan, aku baru tahu satu hal. Tentang cinta, mestilah Allah dan Rasulullah yang didahulukan sebelum mereka yang aku cintai. Maka, sampai saat ini, aku terus belajar mencintai Allah dan Rasulullah.  Duhai Allah, izinkan amma mencintai-Mu dengan sebaik-baiknya mahabbah. Izinkan amma mencintai Rasulullah sebagaimana ia mencintaiku, jau

D-12: Gelang

Gambar
Fokus ke gelangnya aja pemirsa Aku suka gelang. Dan mama suka sekali membelikan gelang untukku. Waktu kecil, bahkan sampai SMP aku punya banyak gelang, sebagian dari mama, sebagian kubuat sendiri. Ada yang dari manik, ada pula yang dari tali kur, terus kujual ke teman-teman hahaha (dasar otak pa'balu') . Sayangnya sekarang aku sudah lupa cara membuatnya, huff... Gelang yang kupakai di foto itupun pemberian mama. Meski begitu, sudah lama sekali aku tak pakai gelang, sebelum kemudian mama memberiku gelang di foto itu. Gelang sebelumnya, aku masih ingat, kubeli di Bantimurung. Sebuah gelang besi putih yang ada tulisan hangeul Kang Min Hyuk-nya >_< lagi-lagi, itu dari mama. Ah, maksudku, dibayarkan mama, dengan sedikit rengekan dariku :D Ah, itu sudah lama sekali, kelas satu atau dua SMK kurang lebih. Lalu hilang di kantor DPRD ketika aku membawa proposal. Hmm, itu proposal apa yah, aku lupa -,- Yang jelas, sudah lama sekali aku tak pakai gelang. Lalu mama meberiku gelan

D-11 : Luka

Gambar
source: ibupedia.com Di kakiku ada bekas luka. Jika dihitung ini sudah hampir lima bulan sejak kejadian itu, dan ia tak kunjung sirna seperti bekas luka yang lain. Ah, menyebalkan sekali rasanya. Padahal toh, dia tak terlihat karena tertutup kaos kaki. Tapi, bekas luka itu ya memang membuatku risih. Sering sekali sakit kalau terkena sesuatu. Naasnya karena di kaki, dia pernah ditendang temanku di kelas. Tak sengaja sih, tapi rasanya masyaa Allah. Huff, hari itu aku benar-benar ingin menangis, tapi kutahan. Malu sekali sama teman-teman sekelas. Jika ada rekor orang ter-sering nangis di kelas, maka itu adalah aku. Jika ada limit untuk menangis di kelas, maka aku sudah over limit akibat seringnya menangis di kelas -_- Maka hari itu, aku memilih mengusap-usap luka itu saja dari luar kaos kakiku.  Maka benarlah kata Kak Iis, bekas luka adalah guru. Semakin banyak bekas luka, artinya semakin banyak kita terluka. Artinya, kita sudah melewati kesakitan berkali-kali. Jadi, setiap kal

D-10 : Sajadah

Gambar
source: klikuk.com Di atas sajadah ada yang berdzikir mengingat Allah ada yang meminta kelapangan rezeki pun memohon ampunan Di atas sajadah ada yang menangis tersedu, mengingat dosa-dosa terharu, atas teijabahnya sebuah doa Di atas sajadah ada aku memohon keteguhan hati. Yaa muqallibal qulub,  tsabbits qalbi ala dinik :( *** Maros, 15 Desember 2018

D-9 : Kipas Angin

Tidak ada yang kupikirkan tentang kipas angin, selain adik yang amat suka dan dosen-dosen yang tak suka. Aku? Biasa saja *** Landak Baru, 14 Desember 2018

D-8 : Matahari

Gambar
source: idntimes.com Ada berapa matahari di semesta ini? Ada satu yang menerangi Langit tempatnya Ada banyak yang menyenangkan Di taman dan juga di gedung tinggi Kamu bisa cuci mata, belanja sesukamu Selagi dompetmu menyanggupi Bukan Matahari memang hanya satu Bagi aku, itu kamu.  Kalau begitu jangan mendekat padaku Nanti kamu hangus terpanggang hmm hmmm hmmmm... *** Landak Baru, 13 Desember 2018

D-7 : Berdagang

Gambar
source: merdeka.com kenapa kamu berdagang? sejak kapan mulainya? kamu nggak malu dipanggil pa'balu'? mau sampai kapan? kamu jual apa aja? ambil barang dimana? awalnya gimana sih? pengen mulai juga, tapi takut. takut ga laku takut rugi malu.  iya, iya, dulu aku juga gitu. sampai sekarang malah.  tapi, apa kata orang ya urusan mereka.  mulut siapa yang punya telinga yang punya siapa semua itu, back to you.  *** Makassar, 12 Desember 2018

D-6 : Pagi

Gambar
source: briliagung.com Pada suatu pagi, kudapati hatiku tak karuan di depan kaca, ada mata yang sembab pikirku, aku baru saja terpejam Oh, aku ingat subuh itu ada yang jatuh di kamar ini tanganku bergetar entah karena gigil yang menderap atau dada yang berdegup pertanyaan apa yang tepat untuk sesuatu yang jatuh itu? apa? siapa?  atau mungkin bagaimana dan mengapa?  huff, biar kukenang sendiri saja Ah, sudah pagi rupanya.  *** Maros, 11 Desember 2018

D-5 : Cita-Cita

Gambar
source: iamdeewallace.com  Waktu kecil cita-citaku ada tiga. Mau jadi guru, dokter, sama polwan. Pokoknya harus tercapai salah satunya. Beranjak SMP suka banget sama pelajaran sejarah. Hampir setiap hari ke perpustakaan untuk baca kumpulan cerpen dan buku-buku sejarah pahlawan. Lalu tiba-tiba pengen jadi sejarawan. Pernah, kira-kira kelas tujuh atau delapan, ada tugas Bahasa Indonesia, bercerita tentang idola. Temanku banyak yang mengidolakan aktor dan musisi Korea. Ada pula yang mengidolakan Rasulullah, seriusan, masyaa Allah banget dia mah. Namanya Nur. Duh, jadi ingat dia. Kutitip satu rindu untuk Nur dalam catatan ini. Sedang aku menceritakan tentang R.A Kartini di depan guruku, ya memang waktu itu sedang tidak mengidolakan siapa-siapa selain tokoh-tokoh pahlawan yang sudah kubaca kisahnya di perpus. Pokoknya kelas tujuh-delapan demam banget sama sejarah. Naik kelas sembilan, belajar baca novel gara-gara tugas resensi Bahasa Indonesia. Belajar Nge-Blog juga di TIK. Tahu

Dibuang sayang~ Part 4

Alif   : "Kulemparki hapenu nah!" (Dengan gaya mengancam, siap melempar ke atas kasur) Saya : Lemparmi kalo berani! (Menatap menantang, dalam hati bilang: nda mungkin berani na lempar. Kalaupun na lempar nda papaji, empukji tempat mendaratnya) Lalu ..... Bruukkk *** Jum'at ba'da subuh, hapeku yang memang sudah rusak dan terlalu lelah itu menyerah. Padahal ia hanya terhempas dari tanganku dengan jarak 5 sentimeter di atas lantai.  Aku sadar, ia sudah cukup menderita dengan keekstrimanku. Jatuh, bangun. Terjatuh, terbangun. Dijatuhkan, dibangunkan, dan terjatuh lagi. Pokoknya berkali-kali. Sering juga kupakai sambil dicharge, atau sampai baterainya low total. Kasus terakhir sebelum hapeku yang setia itu menunjukkan tanda-tanda kesakitannya adalah ketika dilemparkan oleh Alif ke kasur lalu terjatuh. Tidak, lebih tepatnya melompatkan dan menjatuhkan diri dari kasur ke lantai. Saat itulah dua bintik hitam itu muncul. Sedikit saja, kira-kira setengah samp

D-4: Air Mata

Aku berhasil menyelesaikan bacaanku dua hari lalu tanpa air mata, meski dengan sepenggal rasa sesak di dada. Alhamdulillah 'ala kulli hal.  Segini saja tulisanku hari ini. Tentang air mata, biarlah aku belajar mengendalikannya lebih baik lagi. :) *** Maros, 09 Desember 2018

D-3 : Kucing

Gambar
Source : teen.co.id\ Aku tidak suka kucing. Beberapa kali aku harus menahan malu karena ulahnya yang entah cari perhatian atau memang butuh kasih sayang. Seekor kucing pernah masuk ke kelasku, aku ingat betul kejadiaanya. Pelajaran matematika dengan kelas yang sedang wangi-wanginya karena kami baru saja selesai jumat bersih. Aku yang paling pertama menyadari dan mengawasi gerak-gerik si kucing dengan penuh perasaan was-was, meski tetap jaga sikap karena kami sedang diberi soal latihan. Dan kucing itu seenak jidatnya melompat ke atas mejaku. Terkejut? Tentu saja. Seakan mengalahkan kecepatan cahaya, dengan sigap aku beranjak meninggalkan tempat dudukku. Tak lupa dengan jeritan ketakutan dan yaah, kehebohanpun terjadi. Teman-teman dan bu guru terkejut. Anehnya mereka malah tertawa ketika aku dengan bodohnya masih sibuk mengatur nafas. Beberapa teman, meski susah payah menahan tawanya datang merangkul dan menenangkanku. Sementara teman lainnya, sambil memegang perutnya ia mengusir si

D-2 : Buku

TELAH... Telah aku dapati diriku sebagai pembaca setia tulisan-tulisan yang penuh ketidaksetiaan. Telah aku dapati diriku sebagai penikmat rasa tulisan-tulisan yang hambar. Sebab itulah pikiranku tak lebih kusut dari benang-benang kehidupan, yang katanya sedikit-banyak atau banyak kali, kehilangan kejujuran.        posted on Jul 2 (hal 42) Ada satu buku yang hingga hari ini belum mampu kutuntaskan. Sebuah buku bersampul biru, yang menatapnya saja mampu membuat hatiku menghangat sendu. Buku yang ingin kuucapkan terima kasih banyak kepada editornya karena telah berbaik hati merampungkan dan menyusun buku ini. Buku yang hampir setahun kunanti. Buku yang jemariku berhenti pada halaman ke tujuh puluh tujuh dan sulit rasanya membuka lebih jauh. Sebuah bab baru, January - May 2017. Pada hari ini, aku terjebak dalam pikiranku yang tak lebih kusut dari bayang-bayang kenangan, meski sebelumnya aku telah berjanji untuk berdamai. Mungkin mudah saja menamatkannya, toh, ini h

D-1 : Kehidupan

Gambar
source: google.com Hidup adalah perjalanan mencari dan menemukan melangkah dan mengumpulkan bersalah dan memaafkan Hidup adalah ironi bagi mereka yang melakoni dengan jumawa sesumbar akan dunia   Hidup adalah kesempatan mencari pengalaman mengumpulkan kenangan dengan atau tanpa perjuangan Tapi, hidup adalah ujian bagi mereka yang tak lelah memupuk iman menghias diri dengan takwa dan kesadaran  bahwa kehidupan adalah titipan sebuah persinggahan dan penantian hingga ia berjumpa dengan kematian.  *** Maros, 06 Desember 2018 Diposting di Makassar, 08 Desember 2018

#26HariMenuju2019Challenge

Gambar
Dua hari yang lalu, aku menantang diriku sendiri untuk menulis di akhir tahun 2018. Judulnya, #26HariMenuju2019Challenge. Karena blog yang Alhamdulillah baru bisa login hari ini, maka biarlah tulisan sejak kamis kemarin menyusul. Yang penting aku tetap menulis , kata kata Iis. Dan, ini adalah beberapa list tema yang diberikan oleh teman-teman di story instagramku.  Kehidupan Buku Kucing Air Mata Cita-cita Pagi Berdagang Matahari Kipas Angin Sajadah Luka Gelang Cinta Pertama Dzikir Hadiah Palestina Kimia Rumah Doa Musik Keluarga Waktu Boomerang Piala Pertanyaan Kematian Dan, karena hasil voting kemarin lebih banyak yang memilih agar tulisan-tulisan itu kuposting di instagram, maka kuputuskan untuk menuliskannya di sini saja, demi menghidupkan kembali rumah keduaku ini. Rumah yang telah lama kutinggal pergi.  Doaku, semoga kamu istiqamah dan kembali menulis lagi, Am.   Makassar, 08 Desember 2018