Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2016

One Step Better

Selalu ada yang datang dan pergi. Selalu ada alasan untuk tiap langkah yang kau ambil. Usah risau, hukum sebab-akibat masih berlaku. Semoga yang kau lakukan adalah kebaikan . Good luc k for your one step better . We 'll find the way. Trust me :) *Maros,270616

Bergegaslah

Setiap orang pastilah pernah berada pada titik lelahnya masing-masing. Sebagian bertekad mencapai tujuan, meski diguyur peluh. Sebagian rehat, lalu melanjutkan perjalanan. Sebagian berbelok, memilih jalan lain. Dan sebagian lagi memilih pulang. Bukan karena menyerah, tapi karena ada magnet-magnet kerinduan yang begitu kuat pada tiap dindingnya. Sebab rumah adalah tempat segala resah menguap, charger terbaik untuk mengaktifkan semangat. Tempat dimana hati bisa lapang selapang-lapangnya. Mungkin sedang tersesat, mungkin sudah lelah, dan mungkin memang harus mengikhlaskan. Dan kukatakan, aku sedang dalam perjalanan, yang entah jalur mana yang harus kulalui sekarang. Lekaslah berjalan, jangan menunggu. Aku selalu butuh waktu untuk hatiku. Berdua dengan Allah-ku. Usah risau, hatiku kuat :) *masih Maros, 210616

Sehimpun Luka

Sebab pada bagian yang mana lagi akan kau tanamkan duka Sedang lahan-lahan hati disesaki luka Dan daun-daun kenangan rimbun berjatuhan Sebab pada tangkai yang mana lagi akan kau petik buah-buah ranum kebahagiaan Sedang tanahku gersang Meski hujan hilir-mudik mengguyur Sebab pada pohon yang mana lagi kau akan sembunyi Sedang jemari letih memangkas perih Dan angin sibuk meniupkan bayangmu Sebab pada akar yang mana lagi kau akan menyandung tungkai Sedang rapuhnya kian kerontang Dan aku tak lagi peduli *Maros, 190616

Abstract Conversation

: Kenapa di kamarmu tidak ada stiker atau tempelan dinding, Ams? : Entahlah, lagipula apa juga yang mau kutempel? : Yah, apa saja. Menara Eifel maybe, atau bunga sakura, oh, atau Cnblue, ckckck dinding ini perlu di make over, Ams. : Kan nda lucu kalau ada katak berseliweran di kamarku -,- ~kemudian ada bantal melayang -_-

Pada Waktunya Nanti...

Pada waktunya nanti, akan ada jawaban yang meski mungkin terlihat menyakitkan, namun yang kau rasa tiada lain kelapangan.  Pada waktunya nanti, jika memang harap-harap yang kau gantung ke langit-langit telah diijabah, sakit sekalipun akan terasa nikmat. Pada waktunya nanti, akan ada kebahagian-kebahagian yang sekarang ini sedang memintamu untuk bersabar. Semua tanya dan teka-teki di depan matamu akan terkuak, pada waktunya nanti. -Maros, 170616