Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2014

Tak Tahu

Ini hanya masalah iya dan tidak. Mau atau tidak. Jadi atau tidak. Sebab perangaimu yang terombang-ambing itu tanpa kau sadari menggores luka, meski tak dalam namun menumpuk. Menggunung meradang. Entahlah. Aku tak tahu asal-muasal perih itu. Terlalu banyak sumber kemungkinan yang mengacung. Kecewa. Amarah. Sakit. Hati yang tak kunjung menerima sebuah angan bertajuk 'PHP'. Ini hanya perihal ya dan tidak yang telah kau anggukkan. Secuil janji yang dengan santainya kau pandang remeh! Tak tahukah bahwa meski itu sepele  namun menjejak luka? Aku tak tahu, kau tak pernah tahu dan tak pernah ingin tahu atau pura-pura tak tahu. 

Mari mengenang :)

Gambar
Ujian semester 2 di kelas X tahun ini, alhamdulillah, telah usai. Sekarang tinggal berdo'a dengan penuh harap, semoga nilai semester ini lebih tinggi dari semester kemarin. Aamiin, Allahumma Aamiin...      2 semester.... itu berarti 12 bulan yang lalu seragam putih biru itu masih meraja, bertahta. Penuh suka cita, penuh canda tawa, penuh kontroversi anak SMP, remaja labil yang menganggap dirinya sudah dewasa, mengerti akan arti kebersamaan, makna persahabatan. Tapi waktu tetap yang berkuasa, berjalan, berputar, membolak-balikkan keadaan. Putih biru tua, lalala....      12 bulan yang lalu, seragam putih biru itu semangatku, andalangku , kebanggaan bahwa diri ini bukan lagi putih merah, bocah dengan rok di bawah lutut dan lengan baju putih pendek, tak lupa dasi dan topi merah kebesaran, pelambang lautan semut di setiap upacara bendera. Masa-masa itu, masa ceria, tak kenal khilaf, ingin menang sendiri. Putih Merah itu, masa-masa mengukir kisah di kota kelahiran, Parep

Semoga Bukan yang Terakhir Kali

Gambar
"Perpisahan adalah Awal Pertemuan yang Lebih Baik" April 2012 kemarin, sebuah pertemuan dalam peluk Forum Lingkar Pena , bersama teman-teman yang lain, kami diberi kesempatan tuk bersua dengan para pejuang pena, pengukir kata beribu makna. Kakak-Kakak FLP Maros.  And The Story Begin.... Semua berawal dari hari Jum'at itu, *lupa tanggal*. Setelah paparan materi, seseorang yang seingat saya juga sebagai pembawa acara hari itu, membacakan sebuah cerpen. Bukan karyanya memang, tapi cukup membuat saya terkesima. Kak Iis, waktu itu membacakan salah satu cerpen, entah antologi apa dan siapa penulisnya. Yang jelas terekam adalah, Kak Iis yang membacanya. Menarik, sangat. Alur cerita dan pembacaannya. Dalam hati saya berdecak kagum, mengukir kata 'hebat' dalam benak, Diam-diam juga ingin seperti dia -- Kak Iis. Selalu ada yang istimewa dari yang pertama. Maka jangan salahkan ingatan ini yang tak luput mengabaikannya, tak kuasa menghapus dari inga