Pukul 02 lewat sekian sekian waktu Maros dan sekitarnya. SELAMAT ULANG TAHUN KAKAK AUTUMN Tahun ini sweet seventeen juga yah? :P Cieee, sama dong :D "Istiqomahlah menjadi yang terbaik walau bukan yang pertama" Setahun lalu kutulis ini untukmu " Milad Mubarok, K' Iis :) " Alhamdulillah, kita masih dipertemukan lagi, masih diberi kesempatan untuk merayakan dengan syahdu perihal umur yang berkurang satu-satu. (Pinjam kata-katanya yah hehe :D) Doa akan selalu sama. Harapan terus bermutasi dan berkembang. Semakin kak Iis dewasa *eh, tua aja deh, kebahagiaan semakin berubah bentuknya, dan diikuti oleh rupa-rupa wajah yang baru tentunya. Sebenarmya saya juga mau bilang, inget gak, tentang kebahagiaan-kebahagiaan waktu kecil sampai menginjak sweet seventeen, tapi berhubung Kak Iis sudah uraikan duluan jadi saya cerita kebalikannya saja yah. :D Oke, lets begin! Semakin kak Iis tua *eh melangkah aja deh, kesedihan
Warning! Tajamkan pengelihatan dan fokuskan perhatian. Tulisan ini mengandung unsur kealayan, kenarsisan, dan keeksisan. TuLisaN nieyy dibuaT SpeCial boeat Temanzkyu Zhiey Lhy-yha yang reQuest ToeLiZan teNtanGnya *ahaha.... ngalay dulu kite* Khem khem... yang serius sama ponselnya orang :D Ralat-ralat. Sekarangkan sudah bukan zamannya ngalay. Tapi serius, tulisan ini spesial untuk si Lhy-yha, eh Lia maksudnya :D Teman setim Panaforalis di Kompetisi Gasing 2014 . Teman sekolahku yang ternyata pernah bertemu sebelumnya di sekmen-sekmen FLP. Temannya Bebi, Dije, Nunu, dan kawan-kawan di DDI masa itu. Memang sih, sejak jumpa pertama di SMK Kesehatan Terpadu Bahagia Primanegara Maros, hati kecil saya bilang, Ini orang kok mukanya familiar ya? Sudah tidak asin. Eh, sorry, asing maksudnya, :D Mungkin karena mukanya yang ke-mall-mall-an *pasaran udah mainstream pemirsa* Tanpa dimintapun, sebenarnya saya sudah lama ingin menuliskan sesuatu tentang dia. Seper
*Ada yang lebih daebak dari KMH. Inisialnya KMS. Semoga Minhyuk tidak cemburu* (ngarep -_-) Adalah suatu pengalaman berharga dapat menghadiri Seminar Nasional Kepenulisan dan Jurnalistik yang menghadirkan pemateri Kang Maman Suherman, minggu 07 Juni 2015 kemarin. Seminar ini diselenggarakan oleh Badan Pengurus Kabupaten Oi Maros di hall Hotel Afiat Maros. Meski sederhana, ada satu hal yang menurut saya terbilang anti mainstream dari seminar yang lainnya, yakni ketika menyanyikan lagu Indonesia Raya. Tanpa musik pengiring dan tanpa dirijen. Seluruh peserta diarahkan untuk meletakkan tangan di dada sembari memejam dan menghayatinya. Mudah memang, tapi hal kecil seperti ini sudah sangat jarang dilakukan untuk menumbuhkan nilai-nilai nasionalisme dalam jiwa. Sepintas tentang biografi yang dikisahkan oleh Kang Maman Suherman, ternyata beliau lahir bertepatan pada hari pahlawan, 10 November 1965 dan menghabiskan masa kecilnya di Makassar *saat itu mungkin masih
Belajar Dari R.A Kartini Hai hai... Assalamu'alaikum. Sebagai pembuka, ada kekata yang terlebih dulu ingin kuutarakan. "Aku rindu... ah, tidak. Bukan aku, tapi jemariku, hatiku juga -mungkin- mungkin juga... ugh! intinya aku rindu... menarikan jemari di atas keyboard laptopku. " Keping kenangan dari SDN 24 Parepare :') Hancurnya tulisanku -_- Perempuan-Perempuan Perkasa * entah siapa nama penulisnya, tidak ada yang tercantum di secarik kertas itu* Perempuan-perempuan pembaca di pagi buta dari manakah mereka? Ke stasiun kereta datang di bukit-bukit desa Sebelum peluit kereta pagi terjaga Sebelum hari bermula ke pesta kerja Perempuan-perempuan yang membawa bakul dalam kereta, dari manakah mereka? Dari atas roda-roda baja mereka berkendang Mereka berlomba dengan surya ke gerbang kota Merebuk hidup di pasar-pasar kota Perempuan-perempuan ini, yang membawa bakul di pagi buta siapakah mereka? Mereka adalah
Komentar
Posting Komentar