D-11 : Luka

source: ibupedia.com

Di kakiku ada bekas luka. Jika dihitung ini sudah hampir lima bulan sejak kejadian itu, dan ia tak kunjung sirna seperti bekas luka yang lain. Ah, menyebalkan sekali rasanya. Padahal toh, dia tak terlihat karena tertutup kaos kaki. Tapi, bekas luka itu ya memang membuatku risih. Sering sekali sakit kalau terkena sesuatu. Naasnya karena di kaki, dia pernah ditendang temanku di kelas. Tak sengaja sih, tapi rasanya masyaa Allah. Huff, hari itu aku benar-benar ingin menangis, tapi kutahan. Malu sekali sama teman-teman sekelas. Jika ada rekor orang ter-sering nangis di kelas, maka itu adalah aku. Jika ada limit untuk menangis di kelas, maka aku sudah over limit akibat seringnya menangis di kelas -_- Maka hari itu, aku memilih mengusap-usap luka itu saja dari luar kaos kakiku. 

Maka benarlah kata Kak Iis, bekas luka adalah guru. Semakin banyak bekas luka, artinya semakin banyak kita terluka. Artinya, kita sudah melewati kesakitan berkali-kali. Jadi, setiap kali melihat bekas luka, bisa memetik pelajaran agar tak jatuh di kubangan yang sama. 

Ya, kurang lebih seperti itu katanya. 

Ah, benarlah kata Pramoedya, menulis adalah bekerja untuk keabadian. 

***

Pada suatu pagi di Maros, 16 Desember2018

Komentar

What them read?

Ciee Kak Iis Sweet Seventeen Ciee :P

Dear Lhy-yha^^

Ada yang Lebih Daebak dari KMH ^_^

Masih Tentang Perempuan