(Lagi) Gagal




   Mencoba tetap tersenyum, tertawa, menyembunyikan sesak yang tengah menyusup kalbu. Huss... Huss... jauh jauh sana. Pergi!! Saya benci jika sudah seperti ini. Memangnya kau siapa? Harapanmu terlalu tinggi! Ck, ternyata kau..... ini dan itu. Huaaa.... rasanya hati ini mengejekku. 

        Dan ternyata, lagi, kau di PHP decak cicak -_-

     Perlahan mendekat, dengan suara tercekat "Ma', tidak lolos seleksi ka lagi" pura-pura pasang tampang sok tegar, tidak peduli, padahal dalam hati mewek T.T 

        Ck, berapa banyak orang yang tahu perihal itu? | Tak banyak | Lalu, mengapa kau merasa malu? | Yah, saya malu pada diri saya, pada orang tua saya, pula orang-orang yang telah menyelipkanku dalam do'anya. | Kau kecewa? | Jelas. Kecewa pada diriku, sangat! Yang telah mengecewakan orang-orang yang menitip harap padaku. Yang senantiasa menyempatkan diri untuk menyebut namaku dalam do'anya. Mama' dan Bapakku. |
     "Tak apa nak. Mungkin bukan rezekimu. Sebab selalu jeko dido'akan. Kau juga sudah berusaha. Mungkin rezekimu ada di tempat lain."

      Ddeehh, asli nyeseknya dengar kalimat itu. Berkali-kali jatuh. Berpangkat-pangkat pula untaian semangat itu terucap dari Mama' dan Bapak. Membakar semangat, tapi langsung padam kalau mengingat PHP-PHP mimpi. Nano-nano lagi. Rame rasanya. Ada bangga-bangga sedikit. Se-di-kit. Ada puas juga. "Untung ikut ja, kalo tidak, deh, pasti lebih lagau lagi"(read:mencobahiburdirikasian). Tapi kecewa, nyesek, pengen mewek tapi gengsi (padahal sembunyi-sembunyi ngelap air mata) rakus sekali mau kuasai hatiku.
       



Komentar

What them read?

Ciee Kak Iis Sweet Seventeen Ciee :P

Dear Lhy-yha^^

Ada yang Lebih Daebak dari KMH ^_^

Masih Tentang Perempuan